Viral Soal Kadar Pemanis di Esteh Indonesia, Zubairi Djoerban Jelaskan Alasan Gula Begitu Adiktif

- 25 September 2022, 20:03 WIB
Ilustrasi minuman yang mengandung gula.
Ilustrasi minuman yang mengandung gula. /Tangkapan layar YouTube.com/Ade Koerniawan

Kedua, kurang tidur dan stres. 

Menurut Zubairi, saat kurang tidur dan stres memicu tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Hormon yang  membuat seseorang ingin makan dan minum yang manis.

"Penyebab lain adalah kalau kita kurang tidur dan stres berkepanjangan. Kondisi itu bikin tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol ini meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis," lanjutnya.

Ketiga, mengkonsumsi gula membuat tubuh merasa 'senang'.

Ada dopamin yang dihasilkan. Akibat rasa 'senang', Anda ingin menikmatinya lagi.

Baca Juga: Tanggapi Narasi Kepala BRIN Sebut Riset Kencur, Fadli Zon: Ingatkan Saya Ketika Diskusi KIR Puluhan Tahun Lalu

"Makan gula itu melepaskan dopamin dalam tubuh kita. Sehingga kita merasakan “kesenangan”, ingin mengulanginya lagi, dan frekuensinya akan makin meningkat. Banyak studi yang membahas ini," jelas profesor yang pernah menjadi Ketua Satuan  Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia.semasa pandemi.

Keempat, konsumsi gula diterima secara sosial.

Meski mengkonsumsi gula secara berlebihan tidak sehat, orang tidak akan disalahkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, orang tidak berusaha menghindarinya.

Baca Juga: Gubernur Kalteng Gratiskan 2.500 Paket Sembako di Kota Sampit

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini

x