SEPUTARTANGSEL.COM – Kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap isu kesehatan mental dinilai cukup meningkat. Dulu mungkin di Indonesia masih menutup mata ketika membahas gangguan kejiwaan karena dianggap sebagai hal yang tabu.
Walaupun isu kesehatan mental ini sudah banyak dibahas oleh komunitas, kampanye hingga obrolan di media sosial, kesehatan mental justru masih dianggap stigma bagi beberapa orang.
Bahkan dengan berbagai keklenikannya menganggap bahwa orang dengan masalah kesehatan mental adalah orang gila atau kerasukan setan. Padahal gangguan kejiwaan merupakan kondisi medis dalam otak.
Baca Juga: Cara Hentikan Jantung Berdebar-debar, Ini Adalah Palpitasi Bukan Sedang Jatuh Cinta
Dilansir dari Medical News Today Stigma sendiri di tengah masyarakat sebagai hal yang lumrah, Stigma disini merupakan sikap sosial yang negatif dan seringkali tidak adil yang melekat pada seseorang atau satu kelompok.
Yang sering kali mempermalukan mereka karena kekurangan atau perbedaan yang dirasakan. Stigma kesehatan mental ini mengacu terhadap ketidaksepakatan masyarakat, atau ketika ada yang meminta bantuan dan orang tersebut hidup dengan penyakit mental seperti emosional, kecemasan, depresi, bipolar.
Stigma kesehatan mental sendiri dapat berasal dari stereotip, yang merupakan sebuah keyakinan yang digeneralisasi dari beberapa kelompok orang yang sering tidak akurat, dapat menyinggung dan negatif.
Baca Juga: Minum Air Mani Bisa Bantu Wanita Cepat Hamil
Mereka pun dapat membuat seseorang untuk membuat penilaian cepat tentang orang lain yang kemudian mereka terapkan terhadap siapapun yang ada di dalam kelompok tersebut.