Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Baru-baru ini terdapat fenomena gejala depresi akibat media sosial menyerang remaja perempuan.
Hasil penelitian University College Londol (UCL) menemukan remaja perempuan cenderung banyak menghabiskan waktu di media sosial, sehingga mengalami dampak psikologis yang lebih buruk.
Menurut penelitian itu, para remaja perempuan dua kali lebih menunjukkan gejala depresi pada usia 14 tahun dibanding remaja lelaki.
Baca Juga: Warung Kopi Difabis di Bawah Jembatan Dukuh Atas: Ngopi Sambil Belajar Bahasa Isyarat
Hal senada juga diungkapkan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), bahwa media sosial bagi remaja memiliki sisi positif dan negatif.
Psikolog klinis anggota HIMPSI, Nanda Rossalia, M.Psi mengatakan bahwa dari sisi positif, media sosial bisa memungkinkan remaja berinteraksi sosial, namun juga menimbulkan dampak negatif.
"Dia dapat intimacy, bukan hanya di hubungan romantis tetapi di semua aspek hubungan, siapapun misalnya dengan kolega, orang tua, keluarga besar," ujar Nanda dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Senin 16 Mei 2022.
Kemudian, jika mengambil contoh Instagram, media sosial ini dikatakan bisa menjadi sarana mengekspresikan diri dan emosi para penggunanya.
