8 Penyebab Penyakit Lupus, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Apa Saja?

- 4 Agustus 2021, 07:03 WIB
Ilustrasi gatal karena psioriasis dan cara membuat minyak anti gatal ala dr. Zaidul Akbar.
Ilustrasi gatal karena psioriasis dan cara membuat minyak anti gatal ala dr. Zaidul Akbar. /PIXABAY/ Eszter Miller

SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Indonesia Dokter Sandra Sinthya Langow Sp.PD-KR mengungkapkan penyebab Penyakit Lupus.

Menurut dr. Sandra Lupus merupakan penyakit rematik autoimun yang dapat menyerang organ di seluruh tubuh.

Menurut dari laman milik dr. Sandra ‘Dokter Rematik Autoimun’ belum dapat diketahui pasti penyebab penyakit Lupus.

Baca Juga: Cara Mencegah Virus Corona pada Hewan Peliharaan Hingga Tips Isoman Saat Terpapar Covid-19, Wajib Tahu!

Namun, ada 8 hal yang dapat dijelaskan mengapa seseorang bisa terkena penyakit ini. Dikutip SeputarTangsel.Com dari Dokter Rematik Autoimun, 4 Agustus 2021.

1. Faktor genetik

Menurut Para Ahli, ada banyak gen yang terlibat di dalam pembentukan SLE misalnya gen HLA seperti DR2, DR3, dll.

Selain itu, gen non-HLA TNF alpha, mannose binding lectin polymorphi.

Baca Juga: Dokter Tirta Bagikan Tips untuk Orang yang Belum Vaksinasi Agar Terhindar dari Covid-19, Simak Penjelasannya

2. Faktor hormon

Menurut data statistik, Lupus paling sering dijumpai pada wanita. Hal ini karena proses peningkatan estrogen yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit Lupus.

Tak hanya wanita, Lupus juga menjumpai pria. Hal ini karena androgen yang rendah pun dapat meningkatkan resiko terjadinya Lupus pada tubuh mereka.

3. Faktor paparan sinar matahari

Ketika anda sering berpanas-panasan di bawah sinar matahari, hal tersebut memicu keratinosit dan menstimulasi sitokin yang meningkatkan autoantibodi.

Baca Juga: Dokter Tirta Jelaskan Gejala Gerd yang Mirip dengan Penyakit Jantung, Simak Cara Mengobatinya

4. Faktor Vitamin D

Merujuk kepada penelitian para ahli, seseorang yang kekurangan Vitamin D dan mengalami gangguan pada reseptor Vitamin D akan meningkatkan resiko Lupus.

Selain itu, kekurangan Vitamin D juga menyebabkan terganggunya renpons sel B dan sel T di dalam tubuh.

Baca Juga: 5 Fakta Covid-19 Varian Delta Menurut Penelitian Terbaru, Ada Hubungannya Dengan Vaksinasi

5. Faktor makanan

Mengenai hal ini, penelitian memberikan hasil yang berbeda-beda. Meskipun berbeda-beda, bukan berarti pola makan sehat dapat diabaikan.

6. Faktor paparan silica

Banyak ditemukan debu silica tingkat tinggi dalam proses manufaktur dan konstruksi serta operasi penambangan.

Baca Juga: Limbah Masker Sekali Pakai, Ini Cara Mengelolanya

7. Faktor Merokok

Ada tiga kaitan antara Lupus dengan merokok, yaitu merokok berkaitan dengan resiko terjadinya Lupus. Kemudian, rokok juga berkaitan dengan tingginya anti dsDNA, yang akan memperburuk manifestasi kulit pada Lupus.

8. Faktor infeksi virus Epstein Barr, Mononukleosis

Mengutip dari teori molekul mimikri, infeksi mononucleosis menyebkan ANA positif dan produksi antibody yang berkaitan dengan Lupus, misalnya anti-Sm.

Dengan adanya autoantibodi yang bereaksi silang dengan protein Virus EBV, yang bisa muncul beberapa tahun sebelum timbulnya SLE.

Baca Juga: 6 Penyebab Sakit Punggung, Menurut Ahli Bedah Tulang Belakang, Jangan Diabaikan

Inti dari ke delapan faktor di atas adalah terjadinya autoimun berkaitan dengan adanya kecenderungan genetic dalam diri masing-masing.

Selain itu, ditambah juga dengan faktor lingkungan sebagai pemicu.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah