Ahli Epidemiologi Minta Pemerintah Siaga Covid-19 Usai Lebaran

- 12 Mei 2021, 13:00 WIB
Pandu Riono
Pandu Riono /Sumber: Antara / Sugiharto Purnama/

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah diminta siap siaga untuk mengantisipasi ancaman tsunami Covid-19 usai Lebaran.

Hal ini disampaikan ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono.

Dia mengatakan,"Iya harus sudah diantisipasi bahwa akan terjadi lonjakan yang cukup besar, jadi tinggal siap-siap saja, rumah sakit disiapkan, tempat-tempat pemakaman disiapkan.”

Baca Juga: Tiga Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk ke Indonesia, Kementerian Kesehatan Akan Lakukan Upaya ini

Pandu menuturkan meskipun mudik dilarang namun ternyata warga tidak bisa dilarang mudik. Hal ini Nampak dengan masih adanya yang bisa lolos mudik.

Semua pihak harus bekerja sama termasuk masyarakat untuk pengendalian Covid-19. Seperti tidak melakukan mobilitas tinggi, tidak mudik, dan tidak berkerumun.

Masyarakat juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan semakin disiplin.

Baca Juga: Pelari Dibuat Frustrasi, Kirab Obor Olimpiade di Jalan Umum Batal Digelar

Dikutip dari Antara, Pandu menuturkan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah provinsi bukan lagi sekadar alarm. Tetapi harus bersiap untuk kemungkinan kondisi yang lebih buruk ke depannya akibat peningkatan kasus Covid-19.

Indonesia hanya menunggu giliran akan mengalami tsunami Covid-19 atau lonjakan kasus Covid-19 sementara sejumlah negara lain sudah mengalami lonjakan kasus signifikan.

"Ini bukan alarm, kita harus siap siaga semua negara sudah mengalami lonjakan. Malaysia sudah, Thailand sudah, tinggal sebentar lagi Indonesia. Tinggal nunggu giliran dari India terus negara tetangganya Nepal, Bangladesh, Malaysia, Thailand. Nah Indonesia ini sebentar lagi. Habis Lebaran ya kita siap-siap," ujarnya.

Baca Juga: Mendekati Momen Olimpiade Tokyo, Hampir 60 Persen Warga Ingin Olimpiade Dibatalkan

Pandu mengatakan kesiapsiagaan itu berupa penanganan Covid-19. Terutama dari segi medis dan 3T (testing, tracing, treatment). Rumah sakit, alat-alat kesehatan, tempat tidur, tabung oksigen, dan sebagainya harus benar-benar disiapkan agar tidak terjadi kekurangan saat lonjakan kasus terjadi.

Ancamannya adalah lonjakan kasus terjadi secara bersamaan maka fasilitas kesehatan di daerah-daerah tidak akan mencukupi. Oleh karena itu yang harus dilakukan pemerintah Indonesia adalah mengantisipasi penanganan Covid-19 dari segi kesiapan medisnya.

"Persiapan semuanya, kalau perlu oksigen juga dipersiapkan. Jangan sampai kekurangan oksigen, orang ‘kan butuh nafas, kalau sudah kena Covid-19 berat itu sesak nafas.”

Baca Juga: Victor Yeimo Sempat Melarikan Diri ke Papua Nugini

“Seperti di India sampai kehabisan oksigen, rumah sakit pada penuh semuanya tidak ada ambulans, semuanya pakai bajaj, tabung oksigennya ada di bajaj. Seperti itu sampai begitu mengenaskan. Kalau lihat di Malaysia sekarang, semua tempat-tempat gedung itu ‘kan langsung diubah menjadi tempat penampungan," ujar Pandu. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x