SEPUTARTANGSEL.COM - Ahli Gizi menyarankan untuk tidak terlalu sering berbuka puasa dengan gorengan.
Pakar gizi klinik Universitas Hassanudin, dr. Tirta Prawita Sari mengatakan, tak ada hal baik dan waktu baik untuk mengkonsumsi gorengan.
Selain ahli gizi dr. Tirta Prawita Sari juga Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, ia menyaranan untuk menghindari makan gorengan saat buka puasa.
"Sebaiknya mengurangi makanan gorengan seminimal mungkin. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan," kata dia melalui surat elektroniknya, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, 24 April 2021.
Namun bila anda pecinta gorengan, dr. Tirta menyarankan anda untuk konsumi gorengan dengan takaran yang sesedikit mungkin.
Buah-buahan lebih baik ketimbang makan gorengan saat berpuasa, bisa dengan kurma atau buah lainnya.
Apabila Anda ada waktu, cobalah membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan unsur manis, atau tambahan madu atau stevia cair.
"Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik, karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya," kata Tirta.
Tak lepas dari itu, dr. Tirta Prawita Sari juga mengingatkan kebutuhan gizi harus tercukupi saat sahur dan berbuka.
Baca Juga: Mengirim Doa Mustajab Nabi Yunus Agar Allah Selamatkan 53 Personel di KRI Nanggala 402
Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein.
Saat berpuasa di siang hari tubuh akan kekurangan asupan cairan, maka dari itu pentingnya asupan gizi yang tercukupi.
Tak sedikit yang berpuasa merasakan rasa haus dan lapar, bahkan sampai mengalami rasa lemas dan pusing.
Baca Juga: Samakan Hilangnya KRI Nanggala 402 dengan Harun Masiku, Roy Suryo Dihujat Netizen: Tak Punya Empati
Dengan tercukupinya itu semua dipercaya saat berpuasa akan terasa lebih kuat.***