Kebut Vaksinasi, Presiden Tinjau Langsung Pemberian Vaksinasi di Bali

- 16 Maret 2021, 12:30 WIB
Presiden RI Joko Widodo meninjau vaksinasi COVID-19 terhadap awak media di Gedung Basket Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Presiden RI Joko Widodo meninjau vaksinasi COVID-19 terhadap awak media di Gedung Basket Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta. /Foto: Antara / Hany Sofia/

SEPUTARTANGSEL.COM – Di tengah berbagai isu dan hoaks seputar vaksin yang terus membanjiri, pemerintah tetap fokus mengadakan vaksinasi massal guna mencegah penyebaran Covid-19, khususnya varian virus baru yang sudah mulai masuk ke Indonesia.

Presiden Joko Widodo pada Selasa ini, 16 Maret 2021, menghadiri acara vaksinasi massal di Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar.

Presiden bertolak dari Jakarta pukul 8.30 WIB, menggunakan pesawat kepresidenan menuju bandara I Gusti Ngurah Rai seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Produsen Vaksin AstraZeneca Bantah Adanya Indikasi Pembekuan Darah Setelah Vaksinasi

Baca Juga: Ketahui Karakteristik Pasanganmu Berdasarkan Golongan Darah: Pria B Paling Dihindari, Wanita O Berempati 

Kunjungan Presiden ke Bali merupakan kunjungan kerja. Dia ingin melihat secara langsung proses vaksinasi massal yang diberikan kepada pelaku usaha pariwisata.

Untuk menanggulangi dampak pandemi, pemerintah memang berusaha mempercepat program vaksinasi massal.

Pandemi virus corona membuat sektor pariwisata di Bali porak poranda. Hampir semua pelaku usaha mengeluh karena pendapatan mereka menurun drastis akibat pandemi yang telah menjangkiti jutaan orang ini.

Baca Juga: Ingin Berkebun di Rumah? Ini Cara Mudah Menanam Tomat agar Berbuah Lebat 

Baca Juga: Jalur Pendakian Ekstrem Gunung Binaiya yang Eksotis di Pulau Seram 

Presiden Joko Widodo beberapa kali terlihat tengah memantau secara langsung proses pemberian vaksin kepada masyarakat.

Sebelumnya, Presiden juga menghadiri vaksinasi massal bagi para pekerja di Yogyakarta.

Presiden berusaha menunjukan kepada publik bahwa vaksin yang disuntikkan kepada mereka bisa dipastikan keamanan dan kehalalannya, sehingga warga dihimbau untuk tidak menolak jika mendapat kesempatan untuk divaksin.

Baca Juga: Ungguli Kekayaan Kerajaan Inggris, Harta Keluarga Kerajaan Saudi Ditaksir Segini

Baca Juga: Ada Patung Yuri Gagarin di Taman Kota Mataram yang Mulai Dibuka Hari Ini

Menepis Keraguan

Beberapa waktu lalu masyarakat dikejutkan dengan berita tentang masa kadaluwarsa vaksin corona yang masa expired tanggal 25 Maret.

Pemberitaan tersebut kemudian menciptakan berbagai kabar hoaks bahwa vaksin yang akan disebarkan ke masyarakat adalah vaksin yang sudah kadaluwarsa.

Pemerintah melalui Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondouwu menyatakan bahwa vaksin yang sudah mendekati masa kadaluwarsa sudah diberikan kepada masyarakat sebelum masa expired habis. Dia menyampaikan itu di saluran YouTube Ombudsman RI.

Baca Juga: Setahun Sudah Pandemi Covid-19 Melanda, Begini Cerita Kesedihan Tenaga Medis dari Seluruh Dunia 

Baca Juga: Benarkah? Penggunaan Disinfektan Secara Berlebihan Beri Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasannya

Masyarakat dihimbau untuk tidak mudah termakan kabar-kabar tidak jelas yang beredar di media sosial.

Selain itu masyarakat juga dikejutkan dengan informasi mengenai efek samping vaksin AstraZeneca yang mengakibatkan penggumpalan pembuluh darah.

Untuk menentramkan keadaan, pemerintah melalui Kemenkes akhirnya memutuskan untuk menunda pendistribusian vaksin AstraZeneca hingga mendapat kepastian yang lebih jelas dari Organisasi Badan Kesehatan Internasional (WHO).*** 

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah