Satgas Covid-19 Sebut PPKM Berskala Mikro Buahkan Hasil

- 16 Maret 2021, 08:15 WIB
Memakai masker dengan benar, salah satu disiplin 3M untuk mencegah Covid-19.
Memakai masker dengan benar, salah satu disiplin 3M untuk mencegah Covid-19. /Ilustrasi: Pixabay / Coyot/

SEPUTARTANGSEL.COM – Upaya pemerintah saat memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro untuk mengurangi angka penyebaran pandemi Covid-19  rupanya perlahan membuahkan hasil.

Tentu hal ini membuat dr Alexander K. Ginting, selaku Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, mengatakan kebijakan PPKM  skala mikro tersebut dapat diadaptasi dan dijadikan contoh bagi negara lain untuk mengatasi penularan virus Covid-19.

Alexander mengatakan Indonesia bisa saja menyampaikan masukan kepada negara-negara sahabat tentang bagaimana menghentikan penyebaran di daerah padat penduduk ataupun cakupan daerah terpencil lainnya dengan cara PPKM mikro.

Baca Juga: Produsen Vaksin AstraZeneca Bantah Adanya Indikasi Pembekuan Darah Setelah Vaksinasi 

Baca Juga: Ketahui Karakteristik Pasanganmu Berdasarkan Golongan Darah: Pria B Paling Dihindari, Wanita O Berempati

Meski angka positif Covid-19 masih relatif tinggi dengan 130.000 kasus,  Alexander mengatakan pemerintah dapat memastikan apakah hasil angka kasus positif Covid-19 dapat mengalami penurunan dengan target di bawah angka 4.000 kasus.

Pemerintah dapat melihat hasilnya tersebut dalam waktu 4 minggu mendatang.

Alexander berharap jumlah angka kasus penyebaran dapat lebih stabil lagi mengingat angka kematian tersebut mulai menunjukan penurunan,  seperti yang dikutip Seputartangsel.com dari Antara pada Selasa, 16 Maret 2021.

Baca Juga: Jalur Pendakian Ekstrem Gunung Binaiya yang Eksotis di Pulau Seram

Baca Juga: Ingin Berkebun di Rumah? Ini Cara Mudah Menanam Tomat agar Berbuah Lebat

Adapun seperti yang telah diketahui, kepadatan tingkat hunian tempat tidur di sejumlah rumah sakit menurun, yaitu dibawah 60 persen dan jumlah kamar ICU dan isolasi  tidak sepadat seperti dua bulan yang lalu.

Oleh karena itu beban rumah sakit dalam menangani kasus positif Covid-19 pada pasien sudah mulai menurun.

Tentu hal tersebut selaras dengan upaya pemerintah dalam mengurangi beban di hilir serta melakukan pencegahan di hilir dengan cara meningkatkan langkah pencegahan.

Baca Juga: Ungguli Kekayaan Kerajaan Inggris, Harta Keluarga Kerajaan Saudi Ditaksir Segini 

Baca Juga: Ada Patung Yuri Gagarin di Taman Kota Mataram yang Mulai Dibuka Hari Ini

Adapun, saat ini pemerintah juga masih gencar melakukan vaksinasi dan tetap menjalankan prosedur upaya 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment meski angka grafik penularan mulai melandai.

"Pada saat bersamaan upaya tracing, testing, dan treatment harus terus dilakukan meskipun kasus mulai melandai," kata Alexander dalam pernyataannya.

Sejak November 2020, Satgas Covid-19 Pusat juga telah menyiapkan setidaknya  8.000 tenaga pelacakan  atau penelusuran di lapangan guna mengatasi penyebaran Covid-19,  dengan latar belakang pendidikan minimal Diploma 3.

Baca Juga: Setahun Sudah Pandemi Covid-19 Melanda, Begini Cerita Kesedihan Tenaga Medis dari Seluruh Dunia 

Baca Juga: Benarkah? Penggunaan Disinfektan Secara Berlebihan Beri Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasannya

Alexander mengatakan untuk menghindari stigmatisasi para tenaga  lapangan yang tersebar di 10 provinsi tersebut, dipastikan setiap tenaga menggunakan bahasa daerah masing-masing sebagai alat komunikasi dengan masyarakat.

Alexander juga menegaskan pelacakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harus tetap dijalankan mengingat saat ini telah dikabarkan hadirnya mutasi varian baru Covid-19. ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah