Sembuh dari Covid-19, Masih Harus Berjuang Hadapi Stigma Negatif

15 Oktober 2020, 12:22 WIB
Sejumlah warga dengan mengenakan masker berjalan dengan latar belakang spanduk peringatan bahaya COVID-19 di Sunter, Jakarta, Sabtu 22 Agustus 2020. /Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj./

SEPUTARTANGSEL.COM - Perjuangan pasien yang sembuh dari Covid-19 tak berhenti sejak dinyatakan negatif virus sars Cov 2 ini.

Stigma negatif dari lingkungan sekitar yang masih memandang corona tersebut sebagai sebuah aib, menjadi 'medan perang' baru bagi mereka.

Psikolog Anak dan Keluarga, Konselor Employee Assistance Program di BUMN dan Lembaga Negara, Mira Amir mengatakan, stigma yang muncul di kalangan masyarakat tak lepas dari faktor minimnya informasi terkait Covid-19.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Presiden Jokowi Ingatkan Antisipasi Fenomena La Nina Hingga Loker 'Bakteri Baik'

Hal lain yang mungkin terjadi juga adalah informasi yang diterima sudah terdistorsi atau ada kekeliruan informasi yang mengakibatkan kesimpulan yang salah juga.

Selain itu, bisa jadi informasi yang diterima tidak secara utuh dan hanya berdasarkan asumsi 'katanya'.

Kendati demikian, Mira Amir menyarankan kepada masyarakat lebih baik untuk mendapatkan informasi dari pakar, dokter, atau tenaga medis yang lebih bisa terpercaya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV Hari Ini, Kamis 15 Oktober 2020: Mahabharata Tayang Pukul 14.30 WIB

"Akan lebih mudah untuk menghilangkan stigma jika ada yang mempersuasi, mengomunikasikan seperti figur yang disegani atau yang mempunyai kompetensi mungkin dari segi pendidikan atau orang yang memang dinilai bijaksana," ujar Mira, sebagaimana dikutip Seputartangsel.com dari situs BNPB, Rabu 14 Oktober 2020.

"Komunikasinya juga bisa rileks seperti lewat media sosial yang lebih asik dan mudah diterima, atau forum lain yang lebih formal jadi lingkungan lebih mau menyimak," tambahnya.

Baca Juga: Kurangi Risiko Hipertensi, Berikut Jenis Makanan yang Harus Dikonsumsi

Mira menambahkan, bukan persoalan mudah untuk mengubah stigma yang terlanjur berkembang di masyarakat.

Namun, Mira menyarankan untuk pasien Covid-19 untuk menyikapi ini dengan lebih bijaksana.

Baca Juga: 15 Oktober Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Ini Tujuannya

"Stigma yang dilontarkan orang lain terhadap diri kita adalah sesuatu yang tidak bisa diatur, itu di luar kontrol. Begitu positif, lebih baik fokus kepada hal yang bisa kita kontrol atau ubah, bukan omongan orang lain atau stigma," lanjutnya.

Selain itu, Mira menuturkan, pasien Covid-19 agar lebih bisa menerima kondisi dirinya sendiri.

Baca Juga: Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional, DPR RI: OJK Harus Menjemput Bola

Kemudian, mengalihkan pikiran ke arah yang lebih positif untuk lebih mempercepat kesembuhan juga.

Namun, Mira mengatakan, tidak sedikit juga masyarakat yang enggan untuk melaporkan dirinya ketika memang sudah merasakan gejala Covid-19.

Membutuhkan sebuah keberanian untuk akhirnya berani mengungkapkan jika memang diri kita dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Berita Baik, Angka Kesembuhan Covid-19 di Lima Provinsi Terus Meningkat

"Keengganan melaporkan diri teman-teman, perlu ditanamkan yang sakit gak cuma kamu sendiri, sudah banyak yang terpapar dan lingkungan juga suportif, pemerintah suportif, tenaga kesehatan membantu berjuang," kata Mira.

"Kalo menutup diri, sedih sendiri, sakit sendiri, dan tidak nyaman. Ketika terbuka, itu sudah setengah dari kesembuhan. Banyak yang baik di lingkungan, ayo terbuka jujur," tegasnya.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler