Dampak Fisik dan Psikis Bagi yang Hobi Rebahan dan Mager

11 Februari 2020, 21:01 WIB
Jangan tiru kucing yang hobi rebahan dan mager. /- pixabay

SEPUTARTANGSEL.COM - Kalau melihat kucing rebahan seharian, rasanya nikmat banget ya hidupnya kucing?

Bangun tidur, mandi matahari berguling-guling di pasir sebentar, makan, buang kotoran, kawin, lalu rebahan berjam-jam.

Lalu berulang lagi siklus itu setiap hari. Dan para kucing ini sehat-sehat saja dengan hobinya rebahan.

Tapi manusia, apalagi remaja seperti kalian, jangan coba-coba meniru hobi rebahan seperti kucing.

Baca Juga: Lucinta Luna Ditangkap Karena Narkoba, Netizen Heboh Soal Sel Perempuan atau Lelaki

Sebab, rebahan dan mager alias males bergerak, ternyata memiliki dampak fisik dan psikologis yang sangat merugikan.

Simak dampak psikologis yang mungkin dialami jika sering rebahan dan mager, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Instagram @klee.id.

1. Mudah Lelah dan Tidak Semangat

Kedua masalah ini sangat rentan terjadi dan dialami Sobat Belia yang mager dan sering rebahan.

Baca Juga: Truk Mogok di depan Sekolah Polwan, Pasar Jumat, Jakarta Selatan

Mager dan rebahan membuat kalian menjadi pasif dalam beraktivitas, karena apa-apa bisa dikerjakan dengan hanya menggenggam ponsel di atas kasur.

Tubuh yang pasif tersebut menjadi tidak terlatih dalam meregulasi dan menghasilkan energi yang dapat membuatmu jadi mudah lelah dan kurang semangat.

2. Stres, Cemas dan Depresi

Selain itu, karena hanya berdiam di atas kasur jadi jarang bergerak dan sulit untuk memicu produksi hormon endorfin yang dapat membuat suasana hati menjadi positif dan bergairah dalam aktivitas.

Baca Juga: HUT ke-27, Kota Tangerang Gelar Great Sale 2020 dengan Diskon 27 Persen

Karena jarang bergerak dan hormon endorfin tidak distimulasi, maka para remaja rentan mengalami mood negatif, stres, merasa cemas, hingga depresi.

3. Memperparah Stres
Tidak hanya menyebabkan mood negatif, stres, cemas dan depresi, terlalu sering rebahan dan tidak gerak atau mager dapat memperparah kondisi kesehatan mental yang sedang tidak baik.

Stres dan depresi yang sedang dirasakan terutama oleh para remaja, menjadi bertambah parah.

Baca Juga: Mulai 1 Maret 2020, Kota Bekasi Larang Swalayan, Minimarket, dan Pasar Sediakan Kantong Plastik

Selain itu, para remaja juga bisa menjadi overthinking, dan sulit untuk menemukan hal-hal yang dapat mendistraksi pikiran-pikiran negatif.

Karena itu, selagi muda, jangan buang-buang waktu untuk rebahan berjam-jam atau mager untuk melakukan sesuatu.

Rugi kan kalau kesehatan fisik dan mental kalian terganggu? (*)

 

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler