Benturan Kepala pada Anak Perlu Diwaspadai, Begini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

20 Juli 2021, 15:48 WIB
Ilustrasi anak terjatuh jika mengalami benturan di kepala / Foto: Unsplash Stephen Isaiah/

SEPUTARTANGSEL.COM – Benturan pada kepala bisa berbahaya bagi anak, apalagi jika si kecil belum bisa menjelaskan keluhan yang dirasakan.

Orang tua perlu tahu pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat kepala anak terbentur lantai atau benda keras lainnya, agar anak dapat terhindar dari cedera yang lebih serius, dan efek berkepanjangan.

Kurniawan Satria Denta, dokter spesialis anak di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sekaligus dokter yang sering berbagi informasi melalui akun Twitter @sdenta ini, berbagi tips pertolongan pertama jika kepala anak terbentur, pada Senin 19 Juli 2021.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tontonan Keluarga Saat Libur Idul Adha

Dokter Denta menjelaskan bahwa anak yang tetap aktif setelah mengalami benturan di kepala belum memerlukan pemeriksaan CT Scan.

Namun hal tersebut tidak menjamin kondisi anak baik-baik saja, orang tua tetap perlu memantau kondisi anak pascabenturan.

Berikut ini pertolongan pertama yang perlu dilakukan.
Pertama, perhatikan kesadaran anak pascabenturan, jika anak menangis dan masih sadar itu pertanda baik, kemungkinan si anak masih dalam kondisi aman.

Kedua, segera cek bagian kepala sampai bagian bawah, apakah ada luka terbuka, benjolan, ataupun cairan yang keluar dari telinga atau hidung anak anda.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 20 Juli 2020: Andin Semakin Tegas, Nino Dilarang Bertemu Reyna hingga Elsa Dipenjarakan?

Cairan yang keluar beda dengan ingus, tekstur cairannya bisa sangat bening dan mengalir terus atau sangat kental seperti menggumpal.

Ketiga, jika anak masih dalam kondisi aktif maka selama di rumah cek kondisi anak setiap 2-3 jam selama tiga hari setelah terjatuh.

Namun jika anak mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini, segera bawa anak ke IGD terdekat.

Berikut ini SeputarTangsel.com rangkum tanda bahaya trauma pada kepala pasca benturan, menurut dokter Denta.

Baca Juga: Partai Komunis China Dikabarkan Siapkan Rencana untuk Bunuh Masyarakat Indonesia, Cek Faktanya

1. Anak tampak tidur terus atau ada penurunan kesadaran
2. Anak gelisah, tampak bingung
3. Kejang, baik kejang seluruh tubuh maupun kejang sebagian
4. Anak mengeluh sakit kepala, kepala berat, atau leher kaku
5. Muntah menetap, terutaman muntah menyemprot
6. Keluar cairan atau darah dari telinga atau lubang hidung
7. Ubun-ubun membenjol (pada bayi)
8. Terdapat gangguan gerak

“Kalau dah lewat 3 hari pengawasan di rumah tidak terjadi tanda-tanda perburukan. Insha Allah dah aman,” tulis dokter Denta dikutip SeputarTangsel.com dari Twitter @sdenta pada Senin 19 Juli 2021.

Dokter Denta menekankan kepada para orang tua untuk mengawasi sang anak secara ketat pasca alami benturan meskipun anak masih aktif bermain.

Baca Juga: Moeldoko Ucapkan Selamat Idul Adha sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Rachland Nashidik Sebut Tuna Etika

Sebab perdarahan pada trauma kepala biasanya butuh waktu hingga tekanannya cukup untuk mencederai otak.

“Pentingnya tetap harus diawasi walaupun setelah jatuh masih sadar/baik-baik saja. Karena perdarahan pada trauma kepala seringnya butuh waktu hingga tekanannya cukup untuk mencederai otak lebih lanjut. Awasi ketat tanda bahaya anak pasca jatuh kepala paling enggak sampai 3 hari,” tulis dokter Denta.

Sebab cedera kepala yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kejang dan berujung pada epilepsi sehingga anak membutuhkan terapi jangka panjang.***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler