Puncak Arus Balik Arah Jabodetabek Belum Terjadi Akhir Pekan Ini

17 Mei 2021, 08:40 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono memantau kesiapsiagaan petugas di Pos Penyekat KM34 Tol Cikampek-Jakarta. /Sumber: Antara / Polri/

SEPUTARTANGSEL.COM – Puncak arus balik kendaraan masuk Jabodetabek usai libur Idul Fitri 1442 Hijriyah belum terjadi pada akhir pekan ini.

Hal ini disebutkan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono.

Dia mengatakan volume kendaraan yang melintasi arah Jabodetabek mencapai 21.000 unit pada akhir pekan ini. Padahal biasanya jumlah kendaraan arus balik lebih dari 60.000 unit.

Baca Juga: Karena Larangan Mudik, Volume Sampah Lebaran Diperkirakan Melonjak 15 Persen

“Untuk biasanya arus balik di atas 60 ribu. Kita lihat nanti perkembangannya,” kata Istiono di Jakarta pada Senin, 17 Mei 2021.

Volume kendaraan dari Jawa Tengah yang masuk Jabodetabek pada musim arus balik Lebaran 2021 menurun sebesar 52 persen berdasarkan statistik.

Dari Jawa Barat menurun 56 persen, dan dari Sumatera menuju Jabodetabek menurun 73 persen.

Baca Juga: Hamas: Netanyahu, Jangan Bermain-Main dengan Api!

Istiono memperkirakan berdasarkan data tersebut maka kemungkinan puncak arus balik Idul Fitri 1442 Hijriyah pada akhir pekan depan.

Penurunan volume kendaraan yang memasuki wilayah DKI Jakarta dipengaruhi Aparat Sipil Negara (ASN),TNI, Polri dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang patuh untuk tidak mudik.

“Penurunan angka pemudik indikasi kepatuhan ASN, TNI dan Polri yang tidak melakukan mudik,” kata Istiono.

Baca Juga: CDC Sebut Masker Tidak Perlu Dipakai Bila Sudah Menerima Vaksin Lengkap

Dikutip dari Antara, Kakorlantas menyebutkan kendaraan yang diputarbalikkan agar tidak terjadi kerumunan massa pada sejumlah konsentrasi wisata sebanyak 42.307 unit.

Sebelumnya, Korlantas Polri memperketat pemeriksaan setiap kendaraan yang memasuki wilayah Jabodetabek pada arus balik Lebaran 2021 dengan mendirikan 109 pos pemeriksaan untuk menggelar tes antigen secara acak yang bertujuan menekan kasus Covid-19. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler