Keutamaan Dzulhijjah: Ibadah-ibadah Utama Terkumpul di Dalamnya

- 25 Juli 2020, 07:21 WIB
Ibadah haji, salah satu ibadah utama yang menjadi keutamaan Dzulhijjah
Ibadah haji, salah satu ibadah utama yang menjadi keutamaan Dzulhijjah /- Foto: Pixabay/Konevi

SEPUTARTANGSEL.COM - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat islam.

Keutamaan Dzulhijjah di antaranya adalah waktu bagi umat Islam melaksanakan ibadah kurban di hari raya Idul Adha dan 3 hari tasyrik sesudahnya.

Di Arab Saudi, libur hari raya Idul Adha bahkan lebih lama daripada libur hari raya Idul Fitri. Sebab, 3 hari tasyrik setelah Idul Adha pun menjadi hari libur.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Pikiran Rakyat Difitnah oleh Produsen Hoaks Hingga Jokowi Jalani Swab Test

Islam sendiri mengharamkan muslimin berpuasa pada hari Idul Adha dan 3 hari tasyrik sesudahnya.

Di bulan Dzulhijjah ada ibadah menyembelih hewan kurban. Bagi muslim yang mampu diperintahkan melaksanakan ibadah haji.

Di bulan Dzulhijjah pun terkumpul beberapa keutamaan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya:

“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.”

Baca Juga: Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo Positif Covid-19, Jokowi Jalani Swab Test

Ada banyak keutamaan Dzulhijjah yang patut diketahui. Di antaranya, Allah sangat mencintai amal saleh yang dikerjakan hambanya pada bulan Dzulhijjah, terutama di sepuluh hari pertamanya.

Jika di bulan Ramadhan dianjurkan memperbanyak ibadah dan amal saleh di sepuluh hari terakhir, di bulan Dzulhijjah, Nabi Muhammad menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh pada sepuluh hari pertama.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ – يَعْنِى أَيَّامُ الْعَشْرِ – قِيْلَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ شَيْئٌ

Artinya:

“Tidaklah ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah dibanding hari-hari ini (yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah)’. Lalu para sahabat berkata, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya kemudian semuanya itu tidak kembali lagi (yakni mati syahid).”

Baca Juga: Tito Karnavian Soal Jenazah Covid-19 Dibakar: Teori Ya, Saya Tidak Pernah Bilang Harus Begitu

Dari hadits di atas, Rasulullah secara gamblang menjelaskan bahwa amal yang bisa menandingi amal saleh yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah jihad dengan harta dan jiwanya.

Jihad dengan harta dan jiwa adalah amalan paling agung dalam Islam.

Keutamaan Dzulhijjah lainnya adalah berkumpulnya ibadah-ibadah yang utama di bulan ini.

Seperti disinggung di atas, pada bulan Dzulhijjah ini umat Islam melaksanakan dua ibadah besar, yaitu penyembelihan hewan kurban dan juga ibadah haji.

Dalam Fath al-Bar (Fathul Baari), sebuah kitab syarah hadits, Ibnu Hajar al-Asqalani pernah menyampaikan bahwa “Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu salat, puasa, sedekah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.”

Baca Juga: Update Corona Tangsel 23 Juli 2020: Tambah 7 Kasus Positif Usai Landai Beberapa Hari 

Keutamaan Dzulhijjah lainnya, Dzulhijjah disebut sebagai bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, bahkan dilipat gandakan.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad SAW, yang artinya Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang. Kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).

Keutamaan Dzulhijjah lainnya, di bulan ini ada hari-hari yang khusus.

Di antaranya adalah hari Tarwiyah (التروية) yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Beberapa pendapat ulama menyatakan bahwa Tarwiyah berasal dari kata ar-rawiyah yang artinya berfikir atau merenung.

8 dzulhijjah disebut sebagai hari tarwiyah dikarenakan pada hari itu, Nabi Ibrahim Alaihissalam berfikir dan merenungkan isi dari perintah Allah melalui mimpinya untuk menyembelih putranya, Ismail alaihis salam.

Baca Juga: Wisatawan Mulai Berdatangan ke Yogya, Pengusaha Hotel Siapkan Inovasi

Pada hari ini, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa, sebagaimana ucapan Nabi Muhammd:

“Barang siapa yang tidak melakukan ibadah haji, maka disunnahkan baginya untuk berpuasa pada hari Tarwiyah yaitu hari ke-8 bulan Dzulhijjah dimana ia akan memperoleh kebaikan dari Allah berupa pengampunan dosa 1 tahun yang telah lalu” (HR. Bukhori)

Hari khusus lainnya adalah hari Arafah (عرفة) yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Dinamakan hari Arafah karena pada tanggal 9 Dzulhijjah para jemaah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah.

Dan pada hari tersebut, umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji juga dianjurkan untuk berpuasa.

Hari Arafah merupakan hari yang penuh dengan keberkahan, dimana Allah memberikan kebebasan bagi banyak orang dari api neraka serta membangga-banggakan para jemaah haji di hadapan para Malaikat-Nya.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 24 Juli 2020: Lagi, Angka Kesembuhan Lebih Besar dari Kasus Baru

Dari Aisyah radhiallahu anha, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda yang artinya:

“Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari adzab neraka daripada hari ‘Arafah. Sesungguhnya Dia (pada hari itu) mendekat, kemudian menbangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) di hadapan para Malaikat.” Lalu Dia bertanya,”Apa yang diinginkan oleh para jama’ah Haji itu?” (HR. Muslim)

Hari khusus lainnya adalah hari An-Nahr (النحر) yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

An-Nahr artinya adalah menyembelih. Jadi tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari dimana banyak orang yang melakukan penyembelihan hewan kurban.

Pada hari tersebut umat muslim merayakan hari raya Idul Adha dan melaksanakan salat Id, serta menyembelih hewan kurban.

Baca Juga: Raih Keutamaan Dzulhijjah, Bagi yang Niat Berkurban Mulai Hari Ini Jangan Potong Rambut dan Kuku

Pada hari itu, umat muslim dilarang berpuasa, sebagaimana sabda Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam :

أَيَّامُ مِنَى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya:

“Hari-hari Mina (hari nahr dan tasyrik) adalah hari-hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim). ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x