Kenapa Penanggalan Hijriah dan Masehi Berbeda?

- 24 Juli 2020, 06:40 WIB
Penampakan Super Moon di Bekasi 7 Juli 2020.
Penampakan Super Moon di Bekasi 7 Juli 2020. /- Foto: Seputartangsel.com/Abdullah Jundi

Shofiyulloh melanjutkan, kalender Hijriah adalah kalender yang dalam menentukan panjang satu tahunnya berdasarkan 12 kali siklus sinodis bulan (12 kali fase bulan yang sama/hilal).

Siklus sinodis bulan bervariasi, rata-ratanya 29,53 hari. Sehingga umur bulan dalam satu bulan Hijriah terkadang 29 hari, terkadang 30 hari.

Tidak tentu, tergantung apakah saat tinggal 29 hilal terlihat atau tidak.

"Kalau terlihat, bulan sebelumnya berumur 29 hari. Kalau tanggal 29 hilal tidak terlihat maka harus istikmal sehingga bulan sebelumnya tersebut berumur 30 hari. Dalam setahun umur harinya terkadang 354 hari, terkadang 355 hari," jelasnya.

Baca Juga: Honda Siap Tawarkan Produk Terbaik di 'Mobil123.com DRIVE Virtual Expo'

Pada sistem kalender Hijriah, sebuah hari atau tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut.

Sementara, penentuan awal bulan ditandai dengan munculnya penampakan bulan sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (ijtimak).

Pada fase ini, bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat.

Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari.

Baca Juga: Hore! Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Covid-19 Dilakukan Pada Agustus 2020

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x