Syahwat Merupakan Pemberian Allah SWT, tapi Bagaimana Cara Menyalurkannya? Ini Kata Buya Yahya

- 24 Maret 2022, 08:04 WIB
Buya Yahya jelaskan syahwat dan bagaimana cara menyalurkannya secara syariat
Buya Yahya jelaskan syahwat dan bagaimana cara menyalurkannya secara syariat /Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Syahwat merupakan keinginan yang dimiliki seseorang, baik perempuan maupun laki-laki untuk mendapatkan kesenangan.

Syahwat tak melulu terkait masalah seksual, melainkan juga harta kekayaan seperti uang, emas, dan kendaraan.

Meski kerap dikonotasikan sebagai hal negatif, Al Quran memandang syahwat sebagai hal yang manusiawi.

Baca Juga: Viral Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Ini Pandangan Islam Menurut Buya Yahya

Buya Yahya mengatakan, setiap orang memiliki dua sayap untuk menuju kepada Allah SWT, di mana salah satunya adalah hati kecil yang selalu merindukan kebaikan.

Sementara itu, Buya Yahya menjelaskan sayap yang satunya lagi adalah syahwat.

"Sayap yang sebelahnya lagi ternyata justru syahwat. Ternyata syahwat ini adalah sayap keseimbangan, sayap sebelahnya lagi agar orang bisa terbang menuju kebaikan," kata Buya Yahya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis, 14 Maret 2022.

Baca Juga: Puasa Setelah Nisfu Syaban Haram? Ini Penjelasan Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, syahwat merupakan pemberian Allah SWT dan apabila dijalankan sesuai dengan syariat, maka hal tersebut bisa membuat manusia naik pangkat.

Buya Yahya mengatakan, syahwat bisa menjadikan manusia sebagai khalifah Allah SWT di bumi.

"Melestarikan semesta, memberikan kebaikan kepada orang lain dengan syahwat ini, tetapi syahwat yang diatur dong," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon itu menerangkan, tidak ada syahwat yang Allah SWT kepada manusia kecuali Dia beri cara penyalurannya dengan sangat terpuji dan indah. Di antaranya adalah jual-beli dan pernikahan.

Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Buya Yahya Sarankan Ini Apabila Anda Belum Juga Bayar Utang Puasa

"Menyalurkan ini (syahwat) adalah bagian dari naik pangkat di hadapan Allah," ucapnya.

Buya Yahya menuturkan, Rasulullah SAW melarang umatNya menyalurkan syahwat dengan cara yang salah.

Meski demikian, menurutnya Rasulullah SAW pernah marah kepada seorang sahabat yang meniadakan syahwatnya sama sekali.

Pendakwah kelahiran Blitar, Jawa Timur itu mengatakan manusia yang paling buruk adalah yang menyalurkan syahwatnya dengan cara yang tidak beraturan.

Baca Juga: Hubungan Intim Suami Istri Merupakan Sunah Rasul di Malam Jumat, Ini Kata Buya Yahya

"Bagi siapapun yang saat ini terpuruk dalam syahwatnya atau melampiaskan syahwat dengan cara berlebihan tidak sesuai aturan, maka jangan putus asa. Jangan katakan kalau Allah tidak akan membebaskan anda. Allah yang memberimu syahwat dan Allah yang telah memberikan cara penyaluran yang baik akan mengentaskan anda," tegasnya.

Karenanya, Buya Yahya mengimbau agar siapapun yang saat ini merasa terjerumus dalam lubang kehinaan atau dosa, jangan ragu bahwa Allah SWT akan mengangkatnya dan segera menuju kepada Allah.

Buya Yahya mengatakan, Allah SWT yang merendahkan dan mengangkat hambaNya. Oleh karena itu, yang harus dilakukan sebagai seorang hamba adalah berprasangka baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Jangan ada yang terpuruk, jangan ada yang putus asa, bergegaslah menuju Allah," katanya.

Ia mengingatkan, agar siapapun yang terpuruk akan syahwatnya harus yakin bahwa Allah SWT akan mengentaskan syahwatnya dan mengadu kepada Allah SWT.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini