SEPUTARTANGSEL.COM - Sekitar 14 hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan penuh kemuliaan, karena banyak kesempatan untuk menambah pahala dan menggugurkan dosa-dosa masa lalu.
Sayangnya, banyak muslimin yang belum berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan baik.
Baca Juga: Makna dan Sejarah Bulan Sya’ban Sebelum Memasuki Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat
Pendakwah muda, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, sering kali kita dapati banyak orang baik berpulang di bulan Rajab atau Sya'ban.
"Ini memberikan kesan bahwa boleh jadi menurut Allah, orang ini sudah baik, kemuliaannya sudah banyak, dosanya sudah tertutupi dengan pahala-pahalanya," ungkap dai yang kerap disapa UAH ini.
"Sehingga sesuai ajal dia tidak mendapati Ramadhan, karena sudah cukup kebaikannya," tambahnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari unggahan di akun Instagram @adihidayatofficial, pada Kamis, 17 Februari 2022.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Contoh Hadits Dhaif, Palsu, dan Sahih Tentang Nisfu Syaban
Persoalannya, lanjut UAD, adalah orang-orang yang masih hidup dan Allah berikan kesempatan untuk memasuki bulan Ramadhan.
"Barangkali (Allah menilai) kita masih membutuhkan Ramadhan itu. Kita masih membutuhkan ampunan-ampunan dan karunia-karunia (di bulan Ramadhan) itu," tutur dai kelahiran Pandeglang, Banten ini.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Berikan 2 Solusi Bagi Polemik Logo Halal, Pakai Logo yang Lama Lebih Informatif
Karena itu, Ustadz Adi Hidayat, menyarankan agar setiap muslim mempersiapkan diri menghadapi Ramadhan dengan baik.
"Kalau Allah sudah memberikan Ramadhan ke-40, ke-50, ke-60 dalam kehidupan, dan belum mampu kita manfaatkan, berapa Ramadhan lagi yang dibutuhkan untuk menggugurkan dosa-dosa yang dimiliki?" tegasnya.
"Sedangkan kita pribadi saat ditanya, merasakan bahwa kita masih punya dosa," lanjut UAH.
Untuk itu, lanjutnya, jika kita kalo sadar masih punya dosa, bersiap dengan baik.
"Persiapkan sehingga saat masuk Ramadhan, Insya Allah, Allah berkenan mengampuni dan menggugurkan dosa-dosa yang dihadirkan dalam berkehidupan," pungkasnya.***