Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Bulan Syaban termasuk dalam salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Hijriah. Pada pertengahan bulan Syaban (Nisfu Syaban) sebagian umat Islam mengenang malam ini sebagai malam diubahnya arah kiblat dari masjid Al Aqsa ke arah Ka'bah. Pada Nisfu Syaban Allah juga mengawasi hamba-hamba-Nya.
Adapun Rasulullah SAW menyebut Nisfu Syaban sebagai waktu pencatatan amalan kebaikan.
قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ . قَالَ " ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ "
Artinya: Usamah bin Zaid berkata. "Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya'ban." Rasulullah SAW berkata, "Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa." (HR Imam An-Nasa'i).
Baca Juga: Niat Doa Berpuasa dan Berbuka di Bulan Ramadhan
Rasulullah SAW juga pernah menyebut Nisfu Syaban adalah waktu pengampunan dari Allah SWT. Dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda,
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya: "Allah melihat kepada semua hambanya di malam Nisfu Sya'ban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada orang musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan," (HR Baihaqi dan An Nasa'i).
Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa malam Nisfu Syaban adalan Lailah Al Ijabah atau malam dikabulkannya doa-doa. Beliau menyebut, malam Nisfu Syaban masuk dalam salah satu malam yang tidak akan tertolak doanya.
