Palang Pintu, Tradisi Masyarakat Betawi yang Kagak Ade Matinye

- 8 Juni 2020, 08:35 WIB
Ngarak penganten lelaki dalam tradisi Betawi sebelum bertemu palang pintu di depan rumah mempelai perempuan.
Ngarak penganten lelaki dalam tradisi Betawi sebelum bertemu palang pintu di depan rumah mempelai perempuan. /- Foto: Seputartangsel.com/Taufik Hidayat

Di masa kini, tradisi palang pintu juga menampilkan jawara-jawara perempuan.
Di masa kini, tradisi palang pintu juga menampilkan jawara-jawara perempuan. - Foto: Seputartangsel.com/Taufik Hidayat
Sedang pengawalan dari beberapa jawara dimaksudkan untuk menjaga kekompakan.

"Peragaan palang pintu itu mengandung makna bahwa kekompakan mempunyai rasa kesatuan dan persatuan" lanjutnya.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 7 Juni 2020: 31.186 Positif 10.498 Sembuh 1.851 Meninggal

Berikut ini tahapan-tahapan dari peragaan palang pintu:

1. Penampilan Jawara
Jawara menghidupkan suasana dan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya dengan memperagakan gerakan dan jurus silat yang mereka kuasai.

2. Dialog
Disampaikan oleh seseorang pembicara dari kedua belah pihak untuk menyampaikan maksud dan tujuannya.

Baca Juga: Raisa Gelar Konser Virtual Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Dengan mengucapkan Assalammualaikum serta menyampaikan niatnya datang ke kediaman mempelai wanita.

3. Berbalas Pantun
Pantun Betawi mengandung banyak humor, digunakan untuk menghidupkan dan mencairkan suasana agar tidak terlalu menegangkan.

Contoh pantun :
“Makan sekuteng di pasar Jumat
Mampirnya noh di pondok Ranji
Eh ini bang aye dateng ame rombongan
Mohon bang diterima dengan senang hati"

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x