SEPUTARTANGSEL.COM - Tren relaksasi atau pelonggaran kembali dari pengetatan atas protokol kesehatan Covid-19 menguat di seluruh dunia.
Setelah Arab Saudi berencana mengurangi jam malam secara bertahap, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Palestina juga akan melakukan relaksasi.
Masjid Al- Aqsha direncanakan akan kembali dibuka mulai 31 Mei setelah ditutup selama lebih dari dua bulan akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: Update Covid-19 Tangsel 28 Mei: Hanya Tambah 1 Kasus Positif
Otoritas yang bertanggung jawab mengawasi situs suci kota itu mengungkapkan hal tersebut, Rabu 27 Mei 2020 waktu setempat.
"Langkah pencegahan akan diterapkan di pintu masuk masjid," ungkap direktur Masjid Al-Aqsha, Syekh Omar Al-Kiswani.
Al-Kiswani mengungkapkan hal itu usai pertemuan Departemen Wakaf Agama, yang dijalankan Yordania, yang membahas langkah terkini sehubungan dengan masjid tersebut.
Baca Juga: New Normal Membingungkan, Muhammadiyah Minta Pemerintah Mengkaji Ulang
Sementara itu, otoritas tidak akan memberlakukan pembatasan jumlah orang yang diizinkan beribadah di dalam masjid.
Masjid Al-Aqsha ditutup untuk semua jamaah sejak akhir Maret di tengah wabah virus corona di wilayah Palestina.
Hingga Rabu, Palestina mencatat total 613 kasus Covid-19, termasuk lima kematian.
Baca Juga: Dear Job Seekers, Jangan Cari Kerja ke Provinsi Banten Dulu!
Masjid Al-Aqsha merupakan situs paling suci ketiga di dunia bagi umat Muslim.
Yahudi menyebut area tersebut sebagai Kuil Gunung, mengklaim bahwa itu merupakan situs dua kuil Yahudi di masa kuno.
Baca Juga: Rizal Ramli Blak-blakan Soal Pemecatannya: Banyak yang Akan Malu
Israel menduduki Yerusalem Timur, lokasi Masjid Al-Aqsha, selama perang Arab-Israel pada 1967.
Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah langkah yang tak pernah diakui oleh komunitas internasional.
(*)