Teks Khutbah Jumat: Memohon Perlindungan hanya Kepada Allah SWT

15 September 2022, 09:36 WIB
Teks khutbah Jumat yang berisi memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT bukan ke dukun /Cahiwak/Pixabay/

SEPUTARTANGSEL.COM - Berikut ini teks khutbah Jumat tentang memohonlah perlindungan hanya kepada Allah SWT.

Salah satu kewajiban seorang muslim adalah tidak menyekutukan Allah SWT.

Akhir-akhir ini media sosial dihebohkan dengan ramainya dunia perdukunan di Indonesia.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Sambut Hari Raya Idhul Adha 2022: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Kurban Idul Adha

Tidak jarang masyarakat yang beragama Islam ini justru seringkali masih mempercayai dukun, peramal dan lain sebagainya di dalam menyelesaikan dan memecahkan permasalahannya.

Hal itu disebut perilaku syirik atau menyekutukan Allah SWT yang sudah jelas dilarang.

Dikutip SeputarTangsel.com dari muslim.or.id, berikut teks khutbah Jumat tentang memohonlah perlindungan hanya kepada Allah SWT.

Khutbah I

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Hari Raya Idul Adha Tentang Qurban: Luruskan Niat dalam Berkurban!

Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan para jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala.

Karena dengan ketakwaanlah seorang muslim akan dimudahkan dalam setiap urusannya. Allah Ta'ala berfirman,

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.” (QS. At-Talaq: 4)

Jemaah salat Jumat yang senantiasa dirahmati Allah Ta’ala.

Akhir-akhir ini jagat maya dihebohkan dengan ramainya dunia perdukunan. Sebuah fenomena jamak di negeri Indonesia ini.

Baca Juga: Pengacara Dukun Firdaus Oibowo Akan Laporkan Raffi Ahmad dan Andre Taulany ke Polisi

Sungguh miris, negeri yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam ini seringkali masih mempercayai dukun, peramal, “orang pintar”, dan lain sebagainya di dalam menyelesaikan dan memecahkan permasalahannya.

Meminta perlindungan kepada mereka, mengenakan jimat, dan menggantungkan nasib kepada kejadian serta fenomena yang terjadi baik di langit maupun di bumi.

Padahal, Nabi kita yang mulia shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah mencontohkan hal semacam itu! Beliau adalah hamba yang paling besar rasa butuhnya terhadap Allah Ta’ala, hamba yang paling takut terhadap Rabbnya, hamba yang selalu menggantungkan dirinya dan menyandarkan urusannya hanya kepada Allah Ta'ala satu-satunya.

Beliau jauh dari kesyirikan, sama sekali tidak pernah meminta pertolongan dan perlindungan kepada selain Allah Ta'ala.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Sambut Hari Raya Idul Adha 1443 H: Keutamaan di Bulan Dzulhijjah

Isti'adzah (meminta perlindungan) pada hal-hal yang tidak dimampui kecuali oleh Allah Ta'ala merupakan salah satu ibadah yang harus kita tujukan hanya kepada Allah satu-satunya.

Bahkan Isti’adzah merupakan salah satu ibadah yang paling mulia. Allah Ta’ala jadikan ia sebagai salah satu perwujudan dan tolak ukur tauhid uluhiyyah seorang hamba. Allah Ta'ala berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ

“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia.’” (QS. An-Naas: 1-3)

Jamaah yang dirahmati Allah Ta'ala.

Setelah mengetahui bahwa isti'adzah merupakan salah satu bentuk ibadah, maka kita dilarang untuk memintanya kepada selain Allah Ta'ala, baik itu jin, dukun, “orang pintar”, tukang sihir, ataupun yang semisal dengannya.

Kita juga dilarang berlindung dari malapetaka ataupun marabahaya dengan melafalkan jampi-jampi, ucapan yang tidak diketahui maknanya, ataupun bentuk-bentuk kalimat lain yang tidak diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga: Pengacara Asosiasi Dukun Firdaus Oibowo Adakan Sayembara Berhadiah Rp2 Miliar, Denise: Rp500 Ribu Aja Diminta

Ketahuilah wahai jamaah sekalian, meminta perlindungan kepada makhluk dalam hal-hal yang di luar batas kemampuan dan kapasitas mereka maka sesungguhnya itu termasuk kesyirikan.

Jamaah yang dimuliakan Allah Ta'ala.

Barangsiapa yang meminta perlindungan dan keselamatan kepada selain Allah Ta'ala pada hal-hal yang yang tidak dimampui kecuali oleh Allah Ta’ala, maka sungguh apa yang ia lakukan tersebut hanya akan menambah kesesatan, kesulitan, dan dosa bagi pelakunya.

Allah Ta'ala berfirman,

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ

“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.” (QS. Al-Jinn: 6)

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Marah Besar Soal Pernyataan Effendi Simbolon: TNI Gak Punya Uang, Harga Diri pun 'Dipotong'

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Qotadah rahimahullah berkata,

فَزادُوهُمْ رَهَقاً أَيْ إِثْمًا وَازْدَادَتِ الْجِنُّ عَلَيْهِمْ بِذَلِكَ جَرَاءَةً

“Fazaaduhum rahaqaa, yaitu: manusia semakin berdosa dan para jin semakin berani kepada manusia.”

Jamaah yang dimuliakan Allah Ta'ala.

Jika kita benar-benar yakin bahwa Allah Ta'ala adalah Sang Pencipta, Sesembahan kita, dan Tuhan satu-satunya, tentu kita tidak akan pernah ber-isti'adzah dan meminta pertolongan kepada selain-Nya di dalam perkara yang tidak ada seorang makhluk pun mampu mengatasinya, kecuali Allah Ta'ala.

Tidak ada tempat lain untuk mengadu atas setiap kesulitan yang menimpa kita, kecuali kepada-Nya.

Tidak ada tempat bergantung dan berlindung saat datangnya keadaan sulit dan menakutkan, kecuali hanya kepada Allah Ta'ala.

Baca Juga: Sindir Dudung Abdurachman Mirip Ferdy Sambo, Pegiat Media Sosial Ini Sebut: Tak Ingin Terlihat Kasat Mata

Sesungguhnya terjatuhnya seseorang ke dalam isti'adzah kepada selain Allah Ta'ala merupakan tanda lemahnya keyakinan dan keimanan kita kepada Allah Ta'ala.

Jamaah yang berbahagia.

Sesungguhnya di antara perkara buruk yang diri kita sangatlah diperintahkan untuk meminta perlindungan darinya adalah bisikan, godaan, dan tipu daya setan beserta bala tentaranya, termasuk di dalamnya adalah para dukun, peramal, dan tukang sihir yang bekerja sama dengan para setan di dalam mengelabui dan menipu manusia.

Perintah ber-isti'adzah dari setan ini bahkan diperintahkan untuk dilakukan di banyak kondisi.

Ketika membaca Al-Qur’an, ketika marah, ketika masuk kamar mandi, dan saat mendapati mimpi buruk.

Ketahuilah wahai saudaraku, meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala dari godaan setan akan menyelamatkan kita dari tipu daya mereka.

Baca Juga: Para Dukun Termasuk Dukun Penglaris dan Pesugihan Laporkan Pesulap Merah Gara-gara Customer Berkurang

Di dalam merealisasikannya akan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memerangi mereka dan kesadaran penuh perihal busuknya tipu daya mereka.

Kesadaran ini merupakan salah satu karakteristik orang-orang yang bertakwa, Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنْ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (QS. Al-A’raf: 201)

أقُولُ قَوْلي هَذَا وَأسْتغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لي وَلَكُمْ، فَاسْتغْفِرُوهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ، وَادْعُوهُ يَسْتجِبْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ البَرُّ الكَرِيْمُ.

 Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Allah Ta'ala telah memerintahkan dan menekankan kita untuk senantiasa ber-isti'adzah dan meminta pertolongan kepada-Nya di banyak ayat di dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah firman Allah Ta’ala,

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنْ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 20)

Baca Juga: MUI Kecam Mbak Rara Terkait Ramalan Eril, Raehanul Bahrein: Ramalan Dukun Tidak Ada yang Benar

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ * وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ

“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.’” (QS. Al-Mu’minun: 97-98)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan para sahabatnya untuk senantiasa ber-isti’adzah, memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala.

Suatu ketika Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata kepadanya, “Wahai Nabi, ajarkan kepadaku apa yang harus aku lafazkan jika telah masuk waktu pagi atau telah masuk waktu sore.” Maka, Nabi pun menjawab,

يَا أَبَا بَكْرٍ! قُلِ: اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Wahai Abu Bakar, ucapkanlah, ‘Ya Allah, Dzat Pencipta langit dan bumi, Zat yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Engkau, Zat yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku berbuat kejelekan pada diriku atau aku mendorongnya kepada seorang muslim.’” (HR. Tirmidzi no. 3529)

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur di Ciputat Tangsel Pakai Pelat Nopol Palsu

Doa meminta perlindungan yang lainnya juga diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada istri tercinta beliau, Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

للَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ…

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.” (HR. Thabrani, 2: 252 dan At-Thayalisi no. 822. Hadis ini disahihkan oleh Syekh Albani dalam kitabnya Shahih Al-Jaami’)

Jemaah salat Jumat yang semoga senantiasa dalam perlindungan Allah Ta’ala.

Rutinkanlah untuk selalu membaca Al-Muawwidzatain, (surat Al-Falaq dan surat An-Naas), sebagaimana yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabatnya Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu,

قُل: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ، حِينَ تُمْسِي، وَحِينَ تُصْبِحُ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ؛ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ

“Bacalah: Qul huwaAllahu Ahad dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq, An-Naas) saat masuk waktu sore dan saat masuk waktu pagi, niscaya semua itu akan mencukupkanmu dari segala hal.” (HR. Abu Dawud no. 5082)

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tangerang Hari Ini Kamis 15 September 2022, Hadir di Perumnas dan Bandara Soetta

Tidak ada satu pun dari kaum muslimin yang tidak butuh kepada 2 surat ini. Keduanya memiliki pengaruh besar untuk menangkal sihir, penyakit ‘ain, dan setiap keburukan yang ada di bumi ini.

Kebutuhan manusia untuk selalu ber-isti’adzah, meminta perlindungan dengan kedua surat ini, lebih besar dari kebutuhan mereka terhadap makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga dan melindungi diri kita, keluarga kita, dan seluruh kaum muslimin dari segala macam marabahaya, baik itu yang ditimbulkan oleh setan dan bala tentaranya ataupun yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk Allah yang lainnya.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Tangerang Hari Ini Kamis 15 September 2022, Hadir di Pasar Modern Pinang

Semoga kita semua termasuk dari salah satu hamba Allah yang hanya meminta pertolongan dan meminta perlindungan hanya kepada-Nya, menjadi hamba Allah Ta’ala yang lisannya senantiasa basah karena berzikir, ber-isti’adzah kepada Allah Ta’ala.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Demikian teks khutbah Jumat tentang memohonlah perlindungan hanya kepada Allah SWT.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler