Puasa Wajib di Bulan Ramadhan Ternyata Mengandung Makna Istimewa Bagi Umat Islam, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

7 April 2022, 05:50 WIB
Ustadz Adi Hidayat jelaskan makna istimewa puasa di bulan suci Ramadhan /Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Puasa atau shaum di bulan suci Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Kewajiban puasa di bulan Ramadhan bagi umat Islam tercantum dalam Al Quran dan terkandung dalam rukun Islam.

Namun, apa sesungguhnya keistimewaan puasa di bulan suci Ramadhan bagi umat Islam?

Baca Juga: Perbedaan Shalat Tarawih, Qiyamul Lail, dan Tahajud Menurut Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, perintah untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan turun pada hari Senin, di bulan Syaban di tahun kedua hijrah dan ditandai dengan turunnya QS. Al-Baqarah ayat 183.

Sama seperti umat terdahulu, Ustadz Adi Hidayat menuturkan umat Islam diwajibkan berpuasa dengan tujuan untuk meningkatkan takwa.

"Jika ada yang bertanya, kenapa harus puasa, apa pentingnya Ramadhan, maka Al Quran menjawab, dengan menunaikan puasa Ramadhan itu kalian memiliki peluang untuk meningkatkan takwa," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Waktu Imsak dan Dimulainya Puasa Ramadhan, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, takwa merupakan akumulasi dari karakter moral, kumpulan-kumpulan sikap baik yang hadir dalam jiwa setiap manusia.

Pendakwah kelahiran Pandeglang itu mengatakan, dari pancaran karakter moral itu akan mengeluarkan sifat-sifat yang dieksekusi oleh bagian tubuh manusia menjadi sikap yang mulia dari ujung kepala sampai kaki.

"Mata kita akan melihat yang mulia, bergantung pada bagaimana kondisi jiwa kita memberikan instruksi kepada mata untuk menatap. Lisan kita bisa bertutur yang mulia itu bergantung pada keadaan jiwa kita yang memberikan petunjuk kepada lisan untuk bertutur," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Kamis, 7 April 2022.

"Demikian telinga saat mendengar sampai ke ujung kaki saat melangkah," tambahnya.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Amalan Pokok Saat Puasa Ramadhan untuk Tingkatkan Taqwa

Ustadz Adi Hidayat menerangkan, takwa adalah pusat instruksi, pemberi sinyal, dan pemberi perintah kepada bagian tubuh untuk bertindak dan berperilaku baik. Ia mengatakan, hal itu tertuang dalam QS. Asy-Syams ayat 7-10.

"Di dalam takwa terkumpul semua sifat-sifat baik yang disebut khair itu. Kejujuran ada dalam jiwa takwa, kesabaran berkumpul dalam takwa, rendah hati hadir dalam takwa. Demikian seluruh sikap baik, sikap khair terakumulasi, tersimpan dalam satu bagian jiwa disebut dengan takwa," ucapnya.

Sementara itu, menurut Ustadz Adi Hidayat, sikap fujur merupakan katalis yang didesain untuk mempercepat sehingga sifat-sifat mulia bisa keluar. Hal itu merupakan sifat yang berlawanan dengan takwa.

"Allah menciptakan amarah bukan ingin menjadikan manusia pemarah, tapi untuk mempercepat, melatih supaya sabar itu muncul ke permukaan," tuturnya.

Baca Juga: Lakukan Amalan Ini di Bulan Ramadhan, Pahalanya 700 Kali Lipat Dikali 10 Kata Ustadz Adi Hidayat

Ia mengatakan, kecenderungan hidup manusia akan dekat dengan kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman, dan kesuksesan ketika mampu menyucikan keadaan jiwanya sehingga yang keluar selalu sifat baiknya.

Ustadz Adi Hidayat menilai, kotoran dibuat untuk menghasilkan bersih. Karena itu, menurutnya kotoran diciptakan sebagai tanda bahwa kebersihan bisa hadir.

"Fujur, sifat-sifat kontrasnya tercipta bukan untuk menjadikan manusia memiliki sifat yang negatif, berperilaku negatif, tapi lebih kepada untuk menjadi katalis takwa supaya ia muncul ke permukaan," jelasnya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, siapapun yang mampu mengoptimalkan sifat takwa, maka semua karakter kinerja dari ujung kepala hingga kaki akan terlihat mulia atas seizin Allah SWT.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler