Puasa di Bulan Rajab Bid’ah, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

12 Februari 2021, 21:27 WIB
Ustad Abdul Somad/ /Youtube/

SEPUTARTANGSEL.COM – Bulan Rajab tahun ini akan datang besok, 13 Februari 2021.

Bulan ini merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriyah, kalender yang digunakan sebagai panduan ibadah dan keperluan penting lainnya umat Islam.

Di bulan Rajab disebutkan banyak amalan yang dianjurkan, seperti membaca sayyidul istighfar, membaca doa di bulan Rajab, dan berpuasa.

Baca Juga: Luncurkan Awan Panas, Gunung Sinabung Kembali Erupsi

Baca Juga: Foto Anies Baswedan Tak Memakai Masker di Area Publik Viral di Medsos, Begini Kata Wagub Ahmad Riza

Khusus untuk puasa, ada yang mengatakan hal ini adalah bid’ah atau bukan amalan Rasulullah.

Benarkah demikian? SeputarTangsel.Com melansir dari Ceramah Ustadz Abdul Somad, 12 Februari 2019 di kanal Youtube Wadah Ilmu.

Berpuasa pada bulan Rajab, ada tuntunannya.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti: Salah Alamat!

Baca Juga: Parah! Selain Modifikasi Mobil Mewah, Edhy Prabowo Juga Gunakan Uang Korupsi Perizinan Benur untuk Hal Ini

Hal tersebut sesuai dengan hadist, “Puasalah pada bulan-bulan haram (mulia).” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Bulan hijriyah yang termasuk bulan haram adalah Muharam, Dzulkaidah, Rajab, dan Dzulhijah. Utamanya pada bulan ini umat Islam dilarang berperang dan menganiaya diri sendiri.

Jadi, pada bulan ini memang dianjurkan untuk melakukan sebanyak mungkin ibadah puasa. Siapa saja dapat melakukan lebih banyak puasa Senin Kamis, Nabi Daud, Ayamul Bidh, dan puasa sunnah lain.

Adakah waktu khusus dalam puasa Rajab?

Baca Juga: Cuitannya tentang Utang Negara Malah Dihina Netizen, Said Didu: BuzzeRp Saat Diberikan Data Ngamuk Ga Karuan

Baca Juga: Deddy Corbuzier Layangkan Sindiran Pedas ke KPI Soroti Soal Kebijakan Penggunaan Masker

Abdul Somad dalam ceramah di kanal Youtube menyatakan tidak ada.

Diriwayatkan dari Aisyah Radiallhu ‘anhu, Rasulullah pernah satu kali terlihat berpuasa penuh.

“Saya terkadang sering melihat Nabi Muhamad saw berpuasa, seakan-akan tidak pernah berbuka. Namun, sering melihat beliau pula berbuka, seakan-akan tidak berpuasa.” (HR. Sayyidah Aisyah dan Ibnu Abbas ra. Dalam Hadist Musli 1960)

“Puasa yang paling banyak dilakukan umat Islam: pertama di bulan Ramadhan, kedua bulan Sya’ban, dan ketiga bulan Rajab,” ujar Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Waspada! Aktivitas Vulkanis Gunung Sindoro Jateng Terus Meningkat, Begini Kata Pos Pemantauan

Baca Juga: Bahar bin Smith Surati Habib Rizieq yang Tengah Mendekam di Balik Jeruji Besi, Begini Isinya

Puasa di bulan Rajab hukumnya sunah, tidak bid’ah.

“Siapa yang puasa tujuh hari, aka terbukalah pintu surga. Siapa yang mengirimkan ini kepada 7 temannya, maka mendapat 7 keberkahan. Siapa yang tidak mengirim, maka akan mendapat 7 laknat dari Allah. Hal ini yang merupakan bid’ah,” ucap Ustadz Abdul Somad tegas mengakhiri penjelasannya.

“Allahumma bariklana fii rajaba wa sya’bana wa balighna Ramadhan. Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab, serta sampaikanlah umur kami hingga bulan Ramadhan.” ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler