Presiden Turki Akhirnya Ucapkan Selamat Untuk Kemenangan Joe Biden

- 11 November 2020, 12:23 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di jalan raya yang lengang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di jalan raya yang lengang. /Instagram/@rterdogan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya di Pilpres AS 2020 setelah unggul dari petahana Donald Trump.

Ia pun meminta hubungan yang lebih erat antar kedua negara. Hubungan Turki-AS memang sempat memanas meskipun pada akhirnya Erdogan dan Trump menjalin kedekatan kembali. 

"Saya mengucapkan selamat kepada Anda (Biden) atas keberhasilan pemilihan dan menyampaikan keinginan tulus saya untuk perdamaian dan kesejahteraan rakyat AS," ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP, Selasa 10 November 2020 sore waktu setempat.

Baca Juga: Hore, Cek Rekeningmu! Bantuan Subsidi Upah BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin II Sudah Cair

Baca Juga: Dikabarkan Akan Temui Habis Rizieq Pagi Ini, Ternyata Anies Baswedan Berkunjung Semalam

Meski demikian, ia pun mengirim pesan khusus ke Trump. Pesan ini berupa ucapan terima kasih.

Erdogan berujar, meski hasil pilpres AS belum resmi, dia tetap mengucapkan terima kasih kepada Trump atas persahabatan selama ia menjabat. 

"Tidak peduli bagaimana hasil resmi pemilihan umum disertifikasi ... terima kasih atas persahabatan hangat selama masa jabatan empat tahunnya," tulis AFP mengutip pernyataan Erdogan lagi.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Ini Komentar Politisi PDIP Hingga PKS

Baca Juga: Tokoh Lebanon: Saatnya Berdamai dengan Israel, Tapi Tidak dengan Hizbullah

Meski banyak yang menilai Erdogan dan Trump dekat, sebenarnya, hubungan Ankara dan Washington di era Trump tidak terlalu manis. Keduanya juga mengalami ketegangan.

Seperti soal dukungan AS ke milisi Kurdi di Suriah yang dipandang Turki ancaman berat.

Masalah lainnya adalah pembelian senjata Turki atas sistem pertahanan Rusia yang membuat berang AS & NATO.

Baca Juga: Fadli Zon Dukung Perubahan Nama Provinsi Jawa Barat Menjadi Provinsi Sunda

Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, BPPTKG: Volume Magma Melebihi 2006

Perlu diketahui Turki adalah anggota NATO. Sehingga membeli sistem militer Rusia adalah hal yang mencoreng organisasi itu.

Keduanya juga tegang soal penolakan AS untuk mengekstradisi seorang ulama Muslim. Ulama itu disalahkan Erdogan karena melakukan kudeta 2016 yang gagal.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x