Serangan Senjata Tajam Tewaskan Tiga Orang di Gereja Prancis

- 29 Oktober 2020, 22:06 WIB
Polisi Perancis menyergap penyerang bersenjata tajam di gereja Notre-Dame Basilica, Nice Perancis, Kamis 29 Oktober 2020
Polisi Perancis menyergap penyerang bersenjata tajam di gereja Notre-Dame Basilica, Nice Perancis, Kamis 29 Oktober 2020 /

SEPUTARTANGSEL.COM - Seorang pria bersenjata pisau menyerang sebuah gereja di kota Nice, Prancis, menewaskan seorang pria dan dua wanita.

Serangan ini terjadi pada hari Kamis 29 Oktober 2020 jam 9 pagi waktu setempat di dalam gereja Notre-Dame Basilica di pusat kota.

Salah satu korban adalah wanita berusia 70 tahun yang tewas mengenaskan dalam keadaan terpenggal. Satu korban lainnya adalah pria yang diketahui sebagai petugas gereja.

Baca Juga: Adu Seram Halloween, Ini Tiga Rekomendasi Film Horor Korea

Baca Juga: Ada Gelagat Pendaftaran Kartu Prakera Gelombang 11 Akan Dibuka, Awas Penerima Gelombang 10 Dicabut

Satu korban wanita lainnya berhasil melarikan diri dan meninggal dunia karena cedera kritis.

Kepolisian setempat menggambarkan tempat kejadian perkara dengan "gambaran horror".

Jaksa anti-teroris mengatakan, investigasi telah dibuka untuk menyelidiki pembunuhan terkait organisasi teroris.

Baca Juga: Selebrasi Striker Lazio Ini Sindir Akurasi Hasil Swab Test Covid-19

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Ada Tanda-tanda Akan Dibuka, Yuk Siap-siap!

Sementara itu pelaku penyerangan tertembak di bahu, dan dibawa ke rumah sakit oleh kepolisian.

Di hari yang sama di sebuah jalan kota Avignon, seorang pria membawa pisau dan mengancam pejalan kaki ditembak mati oleh polisi.

The Conseil Francais du Culte Musulman (Dewan Muslim Prancis) mengecam serangan ini dan mengajak umat muslim lainnya untuk membatalkan perayaan Maulid pada 28-29 Oktober sebagai tanda solidaritas dan duka bersama para korban dan keluarganya.

Baca Juga: Elektabilitas Capres Ganjar Pranowo Tertinggi, PDIP: Belum Mikir Pilpres 2024

Baca Juga: Jaga Mutu dan Keamanan, BPOM: Obat dan Vaksin Covid-19 Harus Lulus Uji Klinis

Dua minggu lalu Samuel Paty, pria berusia 47 tahun yang beprofesi sebagai guru sejarah dipenggal di luar sekolah tempat ia bekerja, setelah menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam diskusi tentang kebebasan berpendapat.

Menanggapi pembunuhan tersebut Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji menindak keras ekstremisme Islam, yang meliputi penutupan masjid dan organisasi yang diduga membangkitkan radikalisme dan kekerasan.***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: The Guardian


Tags

Terkait

Terkini

x