Selain Serma Rama yang gugur, seorang anggota lainnya juga dikabarkan terluka. Namun, ia selamat dan saat ini kondisinya stabil, kata PBB dalam laman resminya.
Lacroix memastikan aksi teror tersebut harus ditindak oleh aparat hukum.
Baca Juga: Pemerintah Apresiasi Keputusan Arab Saudi Kedepankan Keselamatan Jemaah Haji
Dalam cuitannya Lacroix juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena senantiasa mendukung PBB dan Misi Perdamaian PBB.
Dalam kesempatan berbeda, Sektretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga Serma Rama dan Pemerintah Indonesia.
Ia menyebut serangan terhadap pasukan perdamaian PBB sebagai bagian dari kejahatan perang.
Baca Juga: Netty: Nakes Jadi Korban Karena APD Tidak Standar, Kok Malah Mau Ekspor? Jaka Sembung Naik Ojek
Untuk itu, Guterres mendesak Pemerintah Republik Demokratik Kongo untuk menyelidiki dan membawa para pelaku ke pengadilan.
Tidak hanya itu, ia juga mengutuk keras serangan tersebut.
Pelaku serangan, ADF, merupakan gerilyawan bersenjata yang memindahkan aksi terornya dari Uganda ke Republik Demokratik Kongo pada 1990-an. ADF mulanya menyebar teror karena menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni.