Banjir Dahsyat Tewaskan Lebih 1.000 Orang, Pakistan Korban Perubahan Iklim dan Dunia Harus Bertanggung Jawab

- 30 Agustus 2022, 11:18 WIB
Banjir dahsyat di Pakistan menewaskan lebih dari 1.000 orang hingga negara itu menyebutnya sebagai korban perubahan iklim.
Banjir dahsyat di Pakistan menewaskan lebih dari 1.000 orang hingga negara itu menyebutnya sebagai korban perubahan iklim. /Foto: Reuters/ Amer Husasain//

Iqbal mengatakan, dunia berutang kepada Pakistan. Negaranya menyadi korban perubahan iklim yang disebabkan oleh pembangunan negara maju yang tidak bertanggung jawab.

"Jejak karbon kami terendah di dunia," jelas Iqbal.

"Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk membantu kami, meningkatkan infrastruktur, membuatnya menjadi lebih tahan iklim, sehingga kami tidak mengalami kerugian seperti itu setiap tiga, empat, dan lima tahun," tuntut Iqbal.

Selanjutnya, Iqbal menjelaskan kondisi wilayah-wilayah di negaranya yang terkena banjir.

"Daerah-daerah yang biasa menerima curah hujan tidak menerima curah hujan, dan daerah-daerah yang biasa menerima hujan sangat ringan menerima hujan sangat deras," tutur Iqbal.

Baca Juga: Lagu ‘Sang Dewi’ Lyodra Feat Andi Rianto: Walaupun Kau Bukan Titisan Sang Dewa

Analisis Kementerian Keuangan Pakistan dalam pembaruan prospek ekonomi memperingatkan dampak banjir pada tanaman musiman yang kritis, terutama kapas. Padahal kunci ekspor Pakistan adalah tumbuhan tersebut.

Kerugian bisa lebih besar. Negara yang sudah berada di tengah krisis ekonomi, setelah inflasi yang tinggi, mata uang terdepresiasi, dan defisit transaksi berjalan bisa mengalami kehancuran.

Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto-Zardari Senin 29 Agustus 2022 telah meminta bantuan internasional, khususnya lembaga keuangan dunia IMF.

IMF pada hari yang sama akhirnya menyetujui dana talangan sebsar 1,1 miliar dolar AS. Sementara beberapa negara juga sudah mengucurkan bantuan.

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini