Pemerintahan PM Inggris Boris Johnson Goyang Setelah Dua Menteri Undurkan Diri

- 6 Juli 2022, 08:02 WIB
Pemerintahan PM Inggris Boris Johnson goyang ketika dua menteri utama mengundurkan diri
Pemerintahan PM Inggris Boris Johnson goyang ketika dua menteri utama mengundurkan diri /Foto: Reuters/John Sibley//

SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintahan Inggris yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Boris Johnson goyang. Dia dinilai tidak layak untuk menduduki jabatannya, setelah para menteri mengundurkan diri.

Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengundurkan diri pada hari Selasa, 5 Juli 2022 bersama sejumlah menteri junior.

Mereka yang mengundurkan diri mengatakan, tidak bisa lagi tinggal di pemerintahan di bawah Boris Johnson setelah serangkaian skandal di beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Rudal ‘Nuklir Setan’ Milik Putin Diklaim Bisa Sampai ke Inggris dalam Waktu 3 Menit

Nadhim Zahawi yang sebelumnya merupakan Menteri Pedidikan ditunjuk sebagai Menteri Keuangan baru.

Banyak anggota Parlemen dari Partai Konservatif yang sebelumnya adalah pendukung, mengecam Boris Johnson. Namun, dia menunjukkan tekad untuk tetap menjabat.

"Saya menduga kita harus menyeretnya menendang dan berteriak dari Downing Street," kata seorang anggota Parlemen anonim dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Rabu 6 Juli 2022.

Kepemimpinan Boris Johnson beberapa bulan terakhir memang mendapat sorotan. 

Baca Juga: Boris Kecam Aksi Rusia Serang Zaporizhzhia: Tindakan Sembrono Putin Mengancam Keselamatan Seluruh Eropa

PM tersebut pernah didenda oleh polisi, karena melanggar undang-undang penguncian Covid-19. Begitu pula dengan perilaku pejabatnya.

Selain itu, Boris Johnson juga membuat aturan yang salah. Dia membela anggota Parlemen yang melanggar aturan lobi. Boris dianggap tidak bisa mengatasi krisis biaya hidup. Banyak warga Inggris yang berjuang di tengah kenaikan bahan bakar dan makanan.

Baca Juga: Ketua MUI Cholil Nafis Dukung Langkah Tegas Menlu Panggil Dubes Inggris Soal Pengibaran Bendera LGBT

Terakhir, skandal yang diciptakan Boris terkait dengan penunjukkan salah seorang anggota Parlemen untuk peran yang menangani disiplin partai. Kenyataannya, politisi yang dimaksud banyak dikeluhkan karena pelanggaran seks. ***

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x