Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Serangan pasukan Rusia di Ukraina yang semakin gencar membuat beberapa negara Eropa menawarkan bantuannya.
Beberapa pemimpin negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Italia mengunjungi Ukraina untuk membahas keanggotaan negara pimpinan Volodymyr Zelenzkiy di NATO.
Setelah pertemuan dan pembicaraan dengan Presiden Ukraina, para pemimpin negara Eropa tersebut memberikan isyarat bahwa akan memberikan status kandidat Uni Eropa.
Baca Juga: Amerika Serikat Ungkap Denmark akan Berikan Rudal Anti Kapal untuk Ukraina
Hal tersebut tentunya akan membuat Ukraina semakin dekat dengan blok ekonomi dan mendapat dukungan lebih banyak untuk melawan Rusia.
Bukan itu saja, Inggris nantinya akan menjadi tuan rumah untuk pembicaraan mengenai pembangunan kembali infrastruktur utama di ibukota Ukraina Kiev.
Dilansir SeputarTangsel.com dari Reuters, Jumat 17 Juni 2022, dikabarkan bahwa saat Presiden Prancis Emmanuel Macron, Olaf Scholz dari Jerman dan Mario Draghi dari Italia mengunjungi Kiev terdengar sirene serangan udara yang meraung.
Hal tersebut semakin membuat para peminpin negara-negara Eropa memberi dukungan lebih pada Ukraina baik dibidang infrastruktur, energi, dan lainnya.
Diketahui negara Jerman telah menerima 800.000 pengungsi asal Ukraina dan akan terus memberi dukungan yang diperlukan.
"Ukraina milik keluarga Eropa," kata Olaf Scholz.
Inggris bahkan akan mempromosikan kolaborasi antara perusahaannya di bidang infrastruktur, energi dan transportasi, dan organisasi publik dan swasta Ukraina.
Baca Juga: Rusia Serang Sekolah Desa di Bilohorivka Ukraina Timur, Zelenskiy: 60 Orang Warga Sipil Tewas
Dikabarkan pada Jumat 17 Juni 2022 akan diadakan pertemuan antara pemimpin bisnis dan perwakilan Ukraina di Inggris untuk membahas bantuan guna membangun kembali infrastruktur utama di Kiev.
"Kami menghargai dukungan yang telah diberikan oleh mitra, kami mengharapkan pengiriman baru, terutama senjata berat, artileri roket modern, sistem pertahanan anti-rudal," kata Zelenskiy setelah pembicaraan dengan para pemimpin negara Eropa tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa negaranya meningkatkan pengiriman senjata ke Kyiv guna melawan serangan pasukan Rusia.
Sementara itu, pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels menjanjikan lebih banyak senjata untuk Ukraina.
Hal tersebut dilakukan sambil membuat rencana untuk meningkatkan sayap timur aliansi militer pimpinan Amerika Serikat.***
