Quad Luncurkan Pengawasan Maritim Bersama, Lawan Pencurian Ikan oleh Kapal-kapal China

- 29 Mei 2022, 07:06 WIB
Kapal China yang ditenggelamkan AL RI karena melakukan penangkapan ikan ilegal.
Kapal China yang ditenggelamkan AL RI karena melakukan penangkapan ikan ilegal. /Foto: Antara/ Fiqman Sunandar//

Nantinya, dengan hanya memantau frekuensi radio dan sinyal radar, sebuah negara dapat melacak kapal yang masuk wilayahnya meski sudah mencoba menghindari deteksi.

Mitra Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di AS, Greg Poling menilai rencana Quad ambisus, tetapi sangat membantu.

"Upaya ini secara serius dapat menurunkan biaya dan meningkatkan kemampuan pemantauan penangkapan ikan ilegal dan perilaku maritim China," kata Greg Poling dilansir SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, Sabtu 28 Mei 2022.

China diketahui memang mempunyaii 3.000 kapal dan merupakan armada terbesar di dunia.

Baca Juga: Departemen Kehakiman AS Tuduh Taipan Kasino Sebagai Agen China

Disubsidi besar-besaran oleh pemerintahnya, armada China menduduki peringkat terburuk di Global Illegal Fishing Index. Sebuah lembaga yang melacak penangkapan ikan ilegal, tidak sah, dan tidak diatur di seluruh dunia.

Kapal-kapal China telah dituduh menangkap ikan tanpa izin, setidaknya 237 kali selama empat tahun sejak 2015. Bahkan, beberapa kapal sudah ditahan, karena penangkapan ilegal di Vanuatu, Palau, Malaysia dan Korea Selatan.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Ungkap Putin 'Tidak Bisa Tetap Berkuasa' dalam Pidato Tentang Perang di Ukraina

Selain dituduh menangkap ikan secara ilegal, kapal-kapal China juga dituduh menargetkan kehidupan laut yang terancam punah dan dilindungi di seluruh dunia.

Pemerintah China di Beijing menolak semua tuduhan yang diberikan kepada kapal-kapalnya. Mereka menegaskan, sangat mematuhi peraturan internasional. ***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah