Crazy Rich Rusia Minta Presiden Putin Digantung Karena Perintahkan Serangan ke Ukraina

- 3 Mei 2022, 14:11 WIB
 Eks eksekutif perusahaan gas Gazprom Rusia, Igor Volobuev meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin digantung.
Eks eksekutif perusahaan gas Gazprom Rusia, Igor Volobuev meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin digantung. /reuters/Gleb Garanich/

SEPUTARTANGSEL.COM - Crazy Rich Rusia, Igor Volobuev, mengaku seperti sedang menonton film horor usai Presiden Putin memerintahkan serangan ke Ukraina.

Menurut Igor Volobuev yang juga eks eksekutif perusahaan gas Gazprom Rusia, banyak pihak yang memintanya melakukan sesuatu untuk menghentikan serangan tersebut.

Karena itu, sang Crazy Rich Rusia itu melontarkan pernyataan yang terbilang nekat. Igor meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin digantung lantaran memerintahkan serangan ke Ukraina.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Terus Berlanjut, Amerika Serikat Janjikan Hal Ini

"Putin harus diadili dan digantung. Tetapi hanya sesuai dengan hukum," kata Igor Volobuev kepada The Telegraph, dikutip dari The Independent, Selasa, 3 Mei 2022.

Igor Volobuev mengaku mendapat panggilan darurat (SOS) dari orang-orang sehingga perlu diselamatkan dari pasukan Rusia di Ukraina.

"Saya terpaku pada ponsel saya. Saya merasa seperti sedang duduk di bioskop yang nyaman menonton film horor," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Potong Pasokan Gas ke Polandia, Ukraina: Hancurkan Persatuan Sekutu Kami

Igor menambahkan orang-orang yang menelepon dia mengaku sedang diburu pasukan Rusia.

"Perasaan yang menyedihkan ketika orang menelepon Anda dan berkata: 'Rusia membunuh kami. Anda bekerja di Gazprombank. Anda orang penting. Bisakah Anda melakukan sesuatu untuk menghentikan ini?,'" ujar Igor yang kini membelot dari Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Barat saat ini berupaya untuk menghancurkan Rusia dengan memberikan berbagai teror
Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Barat saat ini berupaya untuk menghancurkan Rusia dengan memberikan berbagai teror via REUTERS

Pekan lalu, pejabat tinggi Gazprom menyatakan Igor Volobuev telah melarikan diri dari Rusia untuk berperang bersama tentara Ukraina.

Baca Juga: Sebagian Besar Anggota G20 Tinggalkan Forum di Washington karena Rusia, Sri Mulyani: Tantangan Luar Biasa

Dalam wawancara, Igor Volobuev mengatakan tak bisa melihat tindakan kejam yang dilakukan Rusia di tanah kelahirannya, Ukraina. Ia juga mengaku pasukan Rusia membunuh ayah dan teman-temannya.

“Saya tidak bisa melihat dari samping apa yang dilakukan Rusia terhadap tanah air saya,” kata Volobuev, yang lahir di kota Okhtyrka, Ukraina timur laut.

"Rusia membunuh ayah saya, kenalan dan teman dekat saya. Ayah saya tinggal di ruang bawah tanah yang dingin selama sebulan. Orang-orang yang saya kenal sejak kecil mengatakan kepada saya bahwa mereka malu pada saya," ujar dia.

Igor Volobuev bekerja di perusahaan gas Gazprom Rusia selama lebih dari 20 tahun. Ia kemudian naik jabatan menjadi wakil presiden Gazprombank, bank terbesar ketiga di Rusia.

Baca Juga: Rusia Fokuskan Serangan di Donbas untuk Tembus Pertahanan Ukraina

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: "Saya Ingin Melihat Vladimir Putin Digantung, Kata Crazy Rich Rusia"

Menurut laporan, Igor melarikan diri menggunakan mobil BMW ke perbatasan Rusia-Ukraina selama 30 mil di tengah perang.

Igor Volobuev kemudian membeli tiket ke Riga, Latvia, melalui Istanbul dan pergi ke bandara hanya dengan satu tas jinjing dengan uang sebesar 8.000 euro atau setara Rp122 juta.

Ia termasuk di antara ratusan pengusaha Rusia yang menghadapi kerugian finansial setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x