Utang China Bikin Negara Ini Bangkrut, Pembangunan Infrastruktur Mangkrak, Presiden Sri Lanka Minta Keringanan

- 15 April 2022, 15:12 WIB
Utang China membuat Sri Lanka semakin di ambang kebangkrutan
Utang China membuat Sri Lanka semakin di ambang kebangkrutan /Pixabay/ Gaston Laborde/

Ekonomi yang sebagian besar bergantung pada industri pariwisata Sri Lanka membuat cadangan devisa negara itu semakin menipis akibat pandemi Covid-19. 

Hal ini membuat rakyat Sri Lanka kesulitan mendapatkan makanan dan barang-barang penting lainnya.

Cadangan devisa Sri Lanka diketahui turun menjadi hanya USD 1,5 miliar dan hanya cukup untuk membayar impor selama sebulan.

Baca Juga: China Yakin Sebagai Pemilik Natuna Utara Sejak Era Laksamana Cheng Ho

Akibat kehabisan mata uang asing untuk mengimpor minyak untuk generator termalnya, Sri Lanka juga mulai membatasi penggunaan listrik di dalam negeri.

Menurut data pemerintah Sri Lanka, China menyumbang sekitar 10 persen utang luat negeri Sri Lanka senilai USD 35 miliar hingga April 2021.

Bahkan, menurut para pejabat di negara itu, kemungkinan total utang terhadap China jauh lebih tinggi ketika memperhitungkan pinjaman ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Bank Sentral.

Mayoritas pinjaman dari Negeri Tirai Bambu itu digunakan Sri Lanka untuk membangun infrastruktur.

Baca Juga: Pencarian Korban dan Kotak Hitam Pesawat MU5735 China Eastern Airlines Terhenti oleh Hujan

Sayangnya, beberapa pembangunan infrastruktur itu mangkrak. Negara tersebut juga tidak bisa membayar kembali pinjaman sebesar USD 1,4 miliar untuk pembangunan pelabuhan di Sri Lanka Selatan.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini