Serangan Rusia ke Ukraina Diprediksi Berakhir pada Mei, Penasihat Presiden Ungkap Alasannya

- 15 Maret 2022, 11:45 WIB
Salah satu pemukiman di distrik Obolon, Kyiv, Ukraina hancur karena serangan Rusia
Salah satu pemukiman di distrik Obolon, Kyiv, Ukraina hancur karena serangan Rusia /Foto: Reuters/Thomas Peter//

“Kami berada di persimpangan jalan sekarang: akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu, dengan penarikan pasukan dan segalanya," terang Arestovich.

Akan tetapi dia mengatakan, 'skenario gila' juga masih bisa terjadi. Rusia mungkin akan mengirim pasukan militer baru yang telah menjalani pelatihan selama satu bulan.

Bahkan apabila kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai, bentrokan taktis kecil masih mungkin terjadi selama satu tahun ke depan.

Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Bertemu Putin Pasca Serangan Udara Rusia ke Pangkalan Militer

Meskipun Ukraina bersikeras mengusir pasukan Rusia dari wilayahnya.

Sementara itu, operasi militer khusus Rusia terhadap Ukraina ini merupakan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua yang mana saat ini telah memasuki hari ke 20 setelah dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi tersebut sebagai tindakan 'mendenazifikasi' alias menghilangkan ideologi dan pengaruh Nazi dari kehidupan masyarakat.***

Halaman:

Editor: H Prastya

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini