Selain diidentifikasi di tiga negara Eropa itu, ada pula laporan tentang Deltacron yang terdeteksi di Amerika Serikat.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) juga menyatakan sekitar 30 kasus telah terdeteksi di Inggris.
Ilmuwan Institut Pasteur Etienne Simon-Loriere tak menampik kemungkinan juga bahwa ada beberapa virus rekombinan berbeda yang terbentuk dari Delta dan Omicron ini.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat 566 Orang di Bangka Belitung, 4 Pasien Meninggal Dunia
Virus rekombinan merupakan virus yang terbentuk dari setidaknya dua virus lain. Ketika seorang individu terinfeksi dua jenis virus atau lebih, maka ada kemungkinan virus-virus tersebut mengalami percampuran genetik dan menghasilkan virus baru.
Apakah Deltacron Sudah Masuk Indonesia?
Berkaitan dengan menyebarnya Deltacron di Indonesia, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan varian Deltacron.
"Ini masih dimonitor perkembangannya karena belum ada bukti terkait peningkatan penularan, keparahan dan lainnya," kata Siti Nadia Tarmizi.
Sejauh ini Kementrian Kesehatan belum menemukan varian Deltacron dalam kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.***