Amerika Bantah Tuduhan Rusia Soal Terlibat dalam Penyiapan Senjata Biologi-Kimia Ukraina

- 10 Maret 2022, 13:17 WIB
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki /Reuters/Kevin Lamarque/

SEPUTARTANGSEL.COM - Amerika Serikat membantah tuduhan Rusia bahwa mereka terlibat dalam penyiapan senjata biologis-kimia di Ukraina.

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan Rusia memiliki dokumen yang menunjukkan bukti bahwa AS telah mendukung program senjata biologis di Ukraina.

Maria Zakharoza mengatakan AS terlibat di Ukraina dalam program senjata biologis, yang mengakibatkan wabah kolera dan antraks.

Baca Juga: 4 Miliarder Rusia Pemilik Klub Sepak Bola Eropa

Namun Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, membantah tuduhan Rusia tentang dugaan keterlibatan AS dalam laboratorium senjata biologi dan pengembangan senjata kimia di Ukraina adalah salah.

"Kami mencatat klaim palsu Rusia tentang dugaan laboratorium senjata biologis AS dan pengembangan senjata kimia di Ukraina," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dikutip SeputarTangsel.Com dari akun twitter @jrpsaki, pada kamis 10 Maret 2022.

Bantahan Jen Psaki menyikapi Jubir Kemenlu Rusia yang meminta AS untuk terbuka dalam pengembangan senjata biologi di Ukraina.

Baca Juga: 5 Reaksi Rusia Terhadap Sanksi yang Diberikan Sekutu Ukraina

"Rusia mungkin bisa meletakkan dasar untuk penggunaan senjata kimia atau biologi di Ukraina "atau untuk membuat operasi terselubung menggunakan senjata-senjata itu" tapi tidak memberikan bukti," kata Jen Psaki.

Atas tuduhan Rusia, Washington dan Kiev sama-sama membantah klaim tersebut, yang oleh Psaki menggambarkannnya sebagai isu "tidak masuk akal", dikutip dari the guardian.

Secara terpisah, kementerian pertahanan Rusia menuduh “nasionalis Ukraina" mempersiapkan "provokasi" senjata kimia di sebuah desa di barat laut Kharkiv.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Minta Sanksi Boikot Rusia Jika Invasi ke Ukraina Terus Meningkat

“Rusia memiliki rekam jejak menuduh barat melakukan pelanggaran. Padahal Rusia sendiri yang melakukan,” cuit Psaki.

“Ini semua adalah taktik yang jelas oleh Rusia, untuk mencoba membenarkan serangan terencana yang tidak beralasan, dan tidak dapat dibenarkan berlanjut terhadap Ukraina,” sambungnya.

Sebelumnya Reuters memberitakan Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan mengajak negara sekutunya untuk tidak membeli minyak dan energi Rusia sebagai bagian dari sanksi terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina.

Pernyataan Biden itu membuat Moscow marah dengan menyatakan akan memberikan reaksi setelah memikirkannya dengan serius.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini