Vladimir Putin Minta Ukraina Menyerah Saat Warga Mariupol Terperangkap

- 7 Maret 2022, 12:35 WIB
Warga Mariupol batal dievakuasi akibat serangan pasukan Rusia yang tak berhenti selam dua hari berturut-turut
Warga Mariupol batal dievakuasi akibat serangan pasukan Rusia yang tak berhenti selam dua hari berturut-turut /Reuters/Bernadett Szabo/

Menurut Presiden Turki Tayyip Erdogan melalui panggilan telepon, Putin siap untuk berdialog dan mengakhiri pertempuran, akan tetapi setiap upaya untuk menarik pembicaraan akan gagal.

Kremlin juga mengatakan bahwa Rusia akan menghentikan serangan hanya bila Kiev menghentikan operasi militer dan melakukan tuntutan Rusia.

Hingga kini korban tewas akibat serangan pasukan Rusia telah mencapai 364 orang termasuk lebih dari 20 anak-anak.

Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia bahwa sebagian besar korban sipil disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas.

Baca Juga: Marah dengan Serangan Rusia, Wakil Perdana Menteri Ukraina Bakal Kirim Putin ke Jupiter

Sejak Rusia memutuskan menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu hingga kini telah meluncurkan sekitar 600 rudal.

Namun Rusia berulang kali membantah telah menyerang wilayah sipil di Ukraina.

Invasi yang dilakukan oleh Rusia telah menuai kecaman di seluruh dunia dan membuat 1,5 juta warga Ukraina terpaksa melarikan diri.

Bahkan harga minyak ikut melonjak ke harga tertinggi sejak 2008 dan naik 10% di awal perdagangan Asia pada Senin 7 Maret 2022.

"Perang adalah kegilaan, tolong hentikan," kata Paus Fransiskus dalam pidato mingguannya kepada orang banyak di Lapangan Santo Petrus.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah