Vladimir Putin Minta Pemegang Saham Rusia Mengambil Langkah Strategis, Efek Nilai Tukar Rubel Hancur

- 27 Februari 2022, 14:51 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Arif Rohidin/

Putin juga mendesak negara-negara Barat untuk tidak menerapkan sanksi pada proyek-proyek iklim.

"Saya ingin berterima kasih atas apa yang telah dilakukan para pebisnis sejauh ini dalam kondisi yang agak sulit," kata Putin kepada Shokhin

Baca Juga: Ashton Kutcher dan Mila Kunis Dukung Ukraina di Tengah Invasi Rusia

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangannya terhadap Ukraina. Sanksi ekonomi akibat invasi Rusia, dan ini akan menghancurkan perekonomian Rusia sendiri.

Sementara itu, oposisi Rusia dan politikus barat mendesak adanya sanksi lanjutan kepada para taipan Rusia. Hal ini karena para pebisnis Rusia dianggap memberikan bantuan kepada rezim Putin.

Salah seorang pebisnis kaya dari Rusia yang dikenai sanksi oleh AS adalah Gennady Timchenko. Pemegang saham terbesar produsen gas Novatek ini mencatatkan penurunan harta kekayaan hingga 6,62 miliar dolar (year to date), menurut Bloomberg Billionaires Index. Total kekayaannya mencapai 15,8 miliar dolar.

Baca Juga: Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games 2022, Juli 2022, Menpora: Presiden Bilang Ambil

Dia juga sempat dikenai sanksi pada 2014 pada saat Rusia menyerang Krimea.
Saham Eropa jatuh dengan indeks acuan akan memasuki koreksi teknis. Stoxx Europe 600 turun lebih dari 2 persen, membawa penurunan dari rekor tertinggi pada Januari menjadi 10 persen.

Sementara itu, rubel Rusia merosot ke rekor terendah dan pasar saham ambruk 45 persen, penurunan terbesar yang pernah terjadi. Sejumlah tank Rusia dilaporkan meluncur ke Ukraina dari Krimea. ***

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x