Hujan Deras Akibatkan Banjir dan Tanah Longsor yang Tewaskan Puluhan Orang di Pegunungan Petropolis, Brasil

- 17 Februari 2022, 13:25 WIB
Kondisi sebuha rumah yang terhantam banjir dan longsor sesaat setelah hujan deras di pengunungan Petropolis, Brasil,
Kondisi sebuha rumah yang terhantam banjir dan longsor sesaat setelah hujan deras di pengunungan Petropolis, Brasil, /Dok. Reuters/ Ricardo Moraes//

SEPUTARTANGSEL.COM - Hujan deras melanda Brasil pada Selasa, 15 Februari 2022. Bahkan, curah hujan disebut lebih banyak dari rata-rata bulan Februari tahun-tahun sebelumnya.

Akibat hujan deras selama beberapa hari di Brasil, pemukiman di pegunungan Petropolis porak-poranda. Tanah longor menghancurkan rumah-rumah yang berada di bawahnya. Sementara itu, banjir menyebabkan jembatan putus dan banyak kendaraan hanyut.

Sesaat setelah banjir dan tanah longsor reda pada Rabu, 16 Februari 2002, pegunungan Petropolis yang berada di atas Rio de Janeiro tidak terlihat lagi keindahannya.

Baca Juga: Warga Afghanistan Kehilangan Pendapatan, 18% Persen Keluarga Kirim Anaknya Bekerja

Padahal sebelum dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir di Brasil, kota ini merupakan daerah wisata yang terkenal dengan bukit dan bangunan-bangunan bernuansa Jerman.

Diketahui, puluhan orang tewas selama banjir dan tanah longsor berlangsung. Warga yang melihat kehancuran kota merasa putus asa.

"Saya kehilangan keponakan dan putrinya yang berusia lima tahun. Sampai saat ini, kami belum bisa menemukannya," ujar Hilda salah satu penduduk Petropolis, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Kamis 17 Februari 2022. 

"Kami tidak mengharapkan tragedi ini. Kota kami sudah berakhir," sambung Hilda.

Di daerah Morro da Ificina, 80 rumah dilanda tanah longsor. Petugas pemadam kebakaran dan tim pertahanan sipil terus bekerja di lokasi mencari orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Mereka memperkirakan, jumlah korban terus meningkat dengan tajam.

Baca Juga: Rusia Tarik Sebagian Tentaranya dari Perbatasan Ukraina, Nggak Jadi Perang?

"Situasinya hampir seperti perang ... Mobil tergantung d tiang, terbalik, banyak lumpur, dan air masih tergenang," jelas Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro.

Balai Kota Petropolis menetapkan tiga hari sebagai hari berkabung. Pemerintah setempat menggambarkan, pengungsi dibawa ke sekolah dan tempat-tempat penampungan. Lebih dari 300 orang harus meninggalkan rumah. 

Seorang penjaga toko bercerita, air datang dengan cepat sehingga banyak warga tidak bisa menghindar.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Dekati 100 Dolar AS Per Barel di Tengah Ketegangan Rusia dan Ukraina

"Air datang sangat cepat dan dengan kekuatan besar. Kerugian saya 100%. Hidup kami sudah sulit dengan pandemi dan pembatasan. Kini tragedi masih datang," kisah seorang penjaga toko, Henrique Pareira.

Presiden Brasil, Jair Balsonaro yang sedang melakukan kunjungan perjalanan ke Rusia mengatakan, sudah meminta para menteri untuk membantu Petropolis.

Dia juga menjanjikan, akan mengeluarkan dana federal untuk membantu memulihkan lalu lintas di wilayah terdampak bencana.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini