Warga Dunia Berduka, Rayan Bocah Maroko yang Terperangkap 5 Hari di Dalam Sumur Akhirnya Meninggal

- 6 Februari 2022, 11:06 WIB
Pertugas penyelamat membawa Rayan yang tidak dapat diselamatkan setelah 5 hari terperangkap dalam sumur menuju ambulans.
Pertugas penyelamat membawa Rayan yang tidak dapat diselamatkan setelah 5 hari terperangkap dalam sumur menuju ambulans. /Foto: Reuters/ Thami Nouas///

SEPUTARTANGSEL.COM - Warga dunia berduka. Rayan Awram, bocah Maroko yang berusia 5 tahun dan terperangkap di dalam sumur selama lima hari akhirnya meninggal dunia.

Upaya evakuasi Rayan menyedot perhatian warga dunia berhari-hari. Banyak media arus utama dan akun media sosial menyiarkan secara langsung proses penyelamatan Rayan sejak hari pertama.

Ratusan petugas penyelamat tampak terlibat dalam upaya penyelamatan Rayan. Masjid-masjid di seluruh Maroko mengadakan doa bersama. Anak-anak di Syria, Palestina dan negeri-negeri lain turut berdoa untuk Rayan.

Baca Juga: Kesaksian Warga di Malam Kejadian Tewasnya Pemimpin ISIS, Saat Ledakan Bom Bunuh Diri

Warga Maroko ikut bersedih Rayan pada akhirnya tidak bisa diselamatkan.

"Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Turut berduka cita untuk orang tua," kata Abderrahim Sabihi, warga Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan dari sebuah kafe.

Raja Maroko, Mohammed mengirimkan belasungkawa kepada orang tua Rayan yang akhirnya tidak bisa diselamatkan setelah 5 hari terperangkap dalam sumur.

Rayan jatuh ke dalam sumur di desanya Ighran di perbukitan dekat Chefchaouen pada hari Selasa 1 Februari 2022, memicu upaya penyelamatan besar-besaran yang melibatkan negara Maroko secara langsung.

Sumur itu hanya memiliki lebar 45 cm (18 inci) di bagian atas dan meruncing saat turun 32 meter (100 kaki) ke dasar, di mana Rayan terjebak.

Baca Juga: Diserbu Tentara Amerika, Pemimpin ISIS Tewas Bunuh Diri Bersama Keluarganya

Seorang kerabat laki-laki dari Rayan mengatakan, pada hari Jumat 4 Februari 2022, keluarga baru menyadari dia hilang. Saat itu terdengar suara teredam dari dalam sumur.

"Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat yang tidak disebutkan namanya, dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, Minggu 6 Februari 2022.

Mereka lalu menurunkan telepon dan lampu ke dalam sumur hingga bisa menemukan Rayan.

Daerah berbukit di sekitar Chefchaouen bersuhu sangat rendah di musim dingin. Penyelamat berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air, dan oksigen melalui tabung.

Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu memotong parit besar melalui lereng bukit. Kemudian membuat terowongan secara horizontal menuju Rayan dengan risiko memicu tanah longsor. Mereka dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan.

Baca Juga: Facebook Dituntut Miliarder Pertambangan Australia atas Dugaan Iklan Penipuan

Pada jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan secara manual, ke tempat Rayan terbaring.

Mereka akhirnya dapat mengakses sumur pada Sabtu malam, dan membawa tubuh Rayan ke ambulans yang menunggu.

Publik sempat bergembira dengan keberhasilan tim mengevakuasi Rayan ke ambulans. Namun beberapa menit kemudian diumumkan bahwa jiwa mungil Rayan tak terselamatkan. *** 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah