Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan pasukannya untuk menembak mati para pemberontak demi meredam kerusuhan di negara tersebut.
Setelah puluhan orang tewas dan gedung-gedung publik di Kazakhstan digeledah bahkan dibakar oleh para pemberontak.
Tokayev bahkan menyebut aksi pemberontakan di Kazakhstan terjadi karena campur tangan teroris terlatih asing, meskipun ia tidak menunjukkan bukti atas perkataanya itu.
Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik Kedua, Jepang, AS, Korsel Ketar Ketir?
"Siapa pun yang tidak menyerah akan dihancurkan," ujar Tokayev dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters pada Sabtu, 8 Januari 2022.
"Saya telah memberikan perintah kepada aparat penegak hukum dan tentara untuk menembak mati, tanpa peringatan," lanjutnya.
Kerusuhan yang terjadi di Kazakhstan itu sendiri awalnya merupakan aksi protes masyarakat terhadap kenaikan harga bahan bakar.
Baca Juga: Rusia Kerahkan Puluhan Tank ke Pangkalan Militer Terbesar di Tajikistan Perbatasan Afghanistan
Namun, meluas menjadi gerakan melawan pemerintah Tokayev dan mantan Presiden Nursultan Nazarbayev.
Seorang saksi mata mengatakan, sekitar 500 pengunjuk rasa sempat berkumpul dengan damai pada hari Jumat di depan sebuah gedung pemerintah untuk menyerukan pengunduran diri Tokayev.
