CEO Tesla, Elon Musk Dianggap Tak Layak Jadi 'Person of The Year', Kenapa?

- 15 Desember 2021, 09:32 WIB
Elon Musk CEO Tesla dan SpaceX, dianggap tak layak jadi 'People of The Year 2021' majalah Time
Elon Musk CEO Tesla dan SpaceX, dianggap tak layak jadi 'People of The Year 2021' majalah Time /Facebook/KCHO How/

SEPUTARTANGSEL.COM - CEO Tesla Elon Musk terpilih menjadi 'Person of The Year' 2021 oleh majalah ternama Time, namun hal itu memicu kritikan dari para kritikus di Amerika Serikat.

Elon Musk dianggap tidak layak menerima pengakuan tersebut, bahkan kritikus menilai majalah Time telah melakukan 'pilihan terburuk' dengan menjadikan miliarder tersebut menjadi orang terbaik untuk tahun ini.

Keputusan tersebut dikritik karena rekam jejak Elon Musk selama ini terkait sikapnya terhadap pajak, penentangan terhadap serikat pekerja, dan menyepelekan bahaya Covid-19 yang memicu kontroversi.

Baca Juga: Bareng Elon Musk, Anies Baswedan Disebut Pahlawan Transportasi 2021

Salah satu kritikan datang dari Senator Elizabeth Warren, yang menyoroti keputusan majalah Time dan menilai aturan pajak di Amerika Serikat perlu direformasi.

"Sehingga 'People of The Year' benar-benar membayar pajak dan berhenti membebani orang lain," kata Elizabeth dikutip SeputarTangsel.Com dari The Guardian pada Selasa, 14 Desember 2021 waktu setempat.

Elon Musk yang juga pendiri dan kepala eksekutif perusahaan eksplorasi ruang angkasa SpaceX, diketahui telah menentang aturan 'pajak miliarder' yang diajukan beberapa orang.

Baca Juga: Anies Baswedan Selevel Elon Musk, Dinobatkan Sebagai Pahlawan Transportasi oleh Lembaga Jerman TUMI

Dia bersama dengan orang-orang super kaya lainnya, dikatakan membayar tarif pajak yang rendah dibandingkan dengan peningkatan kekayaannya.

Menurut penyelidikan Propublica, tahun ini Elon Musk hanya dikenai tarif pajak rill sebesar 3,27 persen.

Meski hal itu legal, tetapi tarif tersebut dianggap telah menunjukan kegagalan undang-undang pajak Amerika untuk memungut peningkatan kekayaan yang berasal dari aset.

Baca Juga: Elon Musk Sambungkan Otak Monyet Dengan Komputer, Bisa Main Game

Elon Musk yang berhasil menggeser posisi pendiri Amazon Jeff Bezos, sebagai orang terkaya di dunia itu pun dianggap tak layak karena pandangannya terhadap kesejahteraan pekerja.

Sekretaris tenaga kerja di era pemerintahan Clinton, Robert Reich juga ikut mengkritik keputusan Time karena CEO Tesla itu pernah menyebut merasa tak perlu membayarkan iuran untuk serikat pekerja.

“Secara ilegal mengancam akan mengambil opsi saham jika karyawan berserikat," ujar Robert Reich.

Baca Juga: Geser Jeff Bezos, CEO Tesla Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia

Pada tahun 2020 yang lalu, Elon Musk juga terlibat kontroversi terkait tindakannya yang disebut telah menyepelekan bahaya Covid-19.

Saat itu Elon Musk tetap membuka pabriknya di California Utara, di tengah pandemi Covid-19.

Seorang Penulis, Kurt Eichenwald bahkan terang-terangan mengatakan bahwa terpilihnya Elon Musk sebagai 'People of The Year' merupakan pilihan terburuk yang pernah ada.

"Pada tahun ketika para pengembang vaksin mRNA telah menyelamatkan jutaan dan membantu memulihkan ekonomi global, pemilihan Musk tahun ini mungkin merupakan pilihan terburuk yang pernah ada," ungkap Kurt.

Atas kritikan tersebut, majalah Time akhirnya buka suara terkait dipilihnya Elon Musk menjadi orang yang berpengaruh di tahun ini.

Majalah Time menekankan bahwa pengakuan tahunannya bukanlah sebuah penghargaan, melainkan pengakuan terhadap orang yang paling berpengaruh pada peristiwa tahun ini, baik atau buruk.

Mereka juga mencatat bahwa Elon Musk memiliki pengikut yang setia di media sosial, di mana ia 'menusuk' para penguasa dan regulator yang berusaha untuk mengawasi seorang eksekutif.

Majalah Time juga menyoroti proyek yang kini tengah dibangun oleh Elon Musk, di mana pada bulan lalu pengusaha itu mengatakan bahwa SpaceX akan mencoba meluncurkan Starship berbentuk peluru yang futuristik ke orbit pada Januari.

Elon Musk bahkan berencana untuk menggunakan kapal yang dapat digunakan kembali untuk akhirnya mendaratkan orang di Mars.

"Ini adalah orang yang bercita-cita untuk menyelamatkan planet kita dan membuat kita memiliki planet yang baru untuk ditinggali," ungkap majalah Time.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x