Soal Perusahaan Elon Musk Akan Tanam Chip di Otak Manusia, Budiman Sudjatmiko: Apa Persiapan Indonesia?

- 12 Desember 2021, 22:31 WIB
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menanggapi perusahaan Elon Musk, Neuralink yang akan menanamkan chip ke otak manusia tahun 2022.
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menanggapi perusahaan Elon Musk, Neuralink yang akan menanamkan chip ke otak manusia tahun 2022. /Foto: Instagram @budiman_sudjatmiko/

SEPUTARTANGSEL.COM - Miliarder Elon Musk akan mulai menjalankan rencananya untuk menanamkan chip ke otak manusia pada tahun 2022.

Rencana penanaman chip itu akan dilakukan oleh perusahaan milik Elon Musk yaitu Neuralink yang telah berhasil menanamkan chip ke babi dan monyet pada awal tahun 2021.

Usai sukses menanamkan chip yang dapat merekam dan merangsang aktivitas monyet, Neuralink akan melakukan hal yang sama pada otak manusia untuk membantu individu yang mengalami lumpuh total dan lumpuh sebagian.

Baca Juga: Kominfo Ungkap Dampak Kebakaran Gedung Cyber Mampang pada Layanan IMEI

Munculnya rencana penanaman chip oleh Neuralink yang merupakan perusahaan milik Elon Musk membuat Politisi PDIP sekaligus pendiri Gerakan Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko ikut angkat bicara.

Budiman Sudjatmiko mengungkapkan dengan adanya penanaman chip yang akan dilakukan oleh Elon Musk itu akan membuat segala tempat aktivitas manusia menyatu dengan tubuh.

Hal itu diungkapkan oleh Budiman Sujadtmiko melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Minggu, 12 Desember 2021.

"Tubuhmu jd rumah sakitmu, tubuhmu jd sekolahmu, tubuhmu jd jagat kecil sekaligus jagat besarmu," tulis Budiman Sudjatmiko, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @budimandjatmiko, Minggu, 12 Desember 2021.

Baca Juga: Wow, Elon Musk Banjir Order dengan Sistem Internet Berbasis Ruang Angkasa

Dia mengklaim pernah membuat proyeksi tahapan teknologi dan berbagai dampak yang dapat ditimbulkan hingga 2045 mendatang.

Namun, dia mengatakan dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia, justru membuat proyeksinya berjalan 10 tahun lebih cepat.

Menanggapi fenomena tersebut, Politisi PDIP itu juga mempertanyakan kesiapan Indonesia.

"(Saya pernah buat proyeksi tahap2 teknologi & dampak2nya s/d 2045..tp pandemi ini mempercepatrnya 10 tahun), Apa persiapan Indonesia?" katanya.

Baca Juga: Elon Musk Sambungkan Otak Monyet Dengan Komputer, Bisa Main Game

Lebih lanjut, dia menyampaikan dengan adanya kesuksesaan pemetaan jaringan otak yang bisa memprediksi perilaku manusia, maka revolusi media sosial berbasis sel otak dan ruang waktu akan datang lebih cepat.

"Dan dengan kesuksesan pemetaan jejaring otak yg bisa memprediksi perilaku manusia (setelah sukses memetakan genome) maka revolusi media sosial berbasis neuro-temporaspatial (sel otak & ruangwaktu) bakal datang lebih cepat," ungkapnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x