Teror ISIS Persulit Taliban Ciptakan Afghanistan yang Lebih Aman

- 9 November 2021, 22:26 WIB
Seorang wanita dan anak korban pemboman di rumah sakit
Seorang wanita dan anak korban pemboman di rumah sakit /Foto: Reuters/ Ali Khara///

SEPUTARTANGSEL.COM - Serangkaian pembunuhan dan pembobolan terus dilakukan oleh organisasi teroris bertopeng Islam, ISIS.

Teror ISIS tersebut, menghancurkan klaim Taliban bahwa Afghanistan akan lebih aman di bawah kekuasaannya.

Korban pembunuhan dan pembunuhan yang dilakukan ISIS tidak dapat diprediksi. Sampai saat ini, mereka menyasar mantan pejabat keamanan dari pemerintah yang digulingkan, jurnalis, aktivis masyarakat sipil, pejuang Taliban, dan lainnya.

Baca Juga: Mantan Diplomat Wanita Afghanistan Desak PBB untuk Tidak Beri Kursi Bagi Taliban Jika Tak Penuhi Hak Perempuan

Terakhir, bulan lalu ISIS membunuh Mawlavi Ezzatullah, anggota Partai Hizbut Tahrir Afghanistan.

Keluarga mendapat pesan, dia sudah dibantai, dan diminta untuk mengambil jenazahnya. Padahal menurut keluarga, Ezzatullah tidak memiliki musuh.

Bahkan, hari Minggu lalu, muncul gambar di media sosial, dua tubuh yang berayun di tali. Selain itu, ada pula laporan pembunuhan seorang mullah (tokoh agama), sekelompok pria menembaki sebuah mobil, dan seterusnya.

Baca Juga: 10 Warga Sipil di Kabul Tewas Diserang Drone, AS Akui Salah Sasaran dari Target Semula ISIS Khorasan

Seperti diketahui, sewaktu-waktu setelah Taliban menguasai Afghanistan, kelompok-kelompok ini mengtakan tingkat kejahatan akan terus menurun.

"Ada 34 provinsi di negara ini. Dalam seminggu, 20 kasus akan mencapai satu hari. Kami telah mengalami 20 tahun revolusi dan invasi. Tingkat insiden akan turun," ujar Juru Bicara Taliban, Bilal Kirmi dilansir SeputarTangsel.Com Reuters, Selasa 9 November 2021.

Sementara itu, beberapa mantan tentara dan perwira intelejen dari pemerintah yang digulingkan, menyalahkan Taliban atas kejahatan yang terjadi. Mereka merasa ditargetkan, meski Taliban berjanji tidak akan membalas dendam.

Baca Juga: G20 Akhirnya Setujui Bantuan Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan dan Libatkan Taliban

Perkembangan di Afghanistan menimbulkan kekhawatiran Washington. Kelompok jihad militan telah mengklaim beberapa serangan paling mematikan di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir di mana ratusan orang telah tewas, terutama di kota-kota besar.

“Mereka mencoba untuk mencoba dan mendiskreditkan Imarah (pemerintah) Taliban. Imarah menjanjikan keamanan dan mereka berusaha menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mewujudkannya,” kata Antonio Giustozzi, seorang spesialis dalam kelompok jihad dari Royal United Services Institute di London. ***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini