Israel Sarankan AS Buka Konsulat di Tepi Barat, Bukan di Yerusalem Ibu Kota Palestina

- 7 November 2021, 18:09 WIB
PM ISrael Naftali Bennett (kanan) dan Menlu Yair Lapid usulkan konsulat AS di Tepi Barat, bukan di Yerusalem
PM ISrael Naftali Bennett (kanan) dan Menlu Yair Lapid usulkan konsulat AS di Tepi Barat, bukan di Yerusalem /Foto: Reuters/ Ohad Zwigenberg///

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintahan Joe Biden berencana akan membuka kembali konsulat Amerika Serikat (AS) untuk Palestina.

Konsulat yang sebelumnya berada di Yerusalem, ditutup pada masa pemerintahan Donald Trump, kini direncanakan akan dibuka kembali.

Namun, Israel menyarankan konsulat AS dibuka di Tepi Barat dan tidak lagi di Yerusalem.

Baca Juga: Baikan Amerika Serikat, Israel Terus Dirikan Ribuan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Hal tersebut kembali menimbulkan polemik. Bagaimana pun Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan.

Rencana Pemerintahan Biden untuk membuka kembali konsulat yang sebelumnya ditutup membuat harapan baru.

“Posisi saya, dan itu sudah disampaikan kepada Amerika, tidak ada tempat bagi konsulat AS yang melayani Palestina di Yerusalem. Kami menyuarakan pendapat secara konsisten, diam-diam, tanpa drama,” ujar Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennet, sebagaimana dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Minggu 7 November 2021.

Menteri Luar Negeri Yair Lapid yang berada di sebelah Bennet mengusulkan, pembukaan konsulat di kursi de facto pemerintah Palestina di Ramallah, daerah Tepi Barat yang tersedia.

Baca Juga: Israel Izinkan Orang Yahudi Doa di Al-Aqsa, Warga Palestina Menolak Keputusan dan Peringatkan Perang

“Jika mereka (Amerika Serikat) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu,” ujar Yair Lapid.

Di Ramallah, Juru Bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh menolak pernyataan Israel.

“Kami hanya akan menerima konsulat AS di Yerusalem, ibu kota negara Palestina. Itulah yang telah diumumkan dan telah dilakukan pemerintah AS,” ujar Nabil Abu Rudeineh.

Juru Bicara Kedutaan Besar AS, belum berkomentar atas usulan Israel. Namun, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Manajemen Suber Daya, Brian McKeon menyebutkan persetujuan tuan rumah untuk membuka fasilitas.

Baca Juga: Warga Palestina Serukan Pembatalan Kesepakatan UNRWA dan AS  

“Pemahaman saya, bahwa kami memerlukan persetujuan tuan rumah untuk membuka fasilitas wisata apapun,” ujar Brian McKeon.

Sebagai informasi, pada bulan Oktober 2021 lalu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan, Washington akan membuka konsulat. Hal tersebut bertujuan agar hubungan melangkah maju dan memperdalam yang sudah terjalin dengan Palestina. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah