“Jika mereka (Amerika Serikat) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu,” ujar Yair Lapid.
Di Ramallah, Juru Bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh menolak pernyataan Israel.
“Kami hanya akan menerima konsulat AS di Yerusalem, ibu kota negara Palestina. Itulah yang telah diumumkan dan telah dilakukan pemerintah AS,” ujar Nabil Abu Rudeineh.
Juru Bicara Kedutaan Besar AS, belum berkomentar atas usulan Israel. Namun, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Manajemen Suber Daya, Brian McKeon menyebutkan persetujuan tuan rumah untuk membuka fasilitas.
Baca Juga: Warga Palestina Serukan Pembatalan Kesepakatan UNRWA dan AS
“Pemahaman saya, bahwa kami memerlukan persetujuan tuan rumah untuk membuka fasilitas wisata apapun,” ujar Brian McKeon.
Sebagai informasi, pada bulan Oktober 2021 lalu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan, Washington akan membuka konsulat. Hal tersebut bertujuan agar hubungan melangkah maju dan memperdalam yang sudah terjalin dengan Palestina. ***