Selain itu, dia menghalangi upaya pemerintah bagian untuk menerapkan pembatasan sosial, serta menggunakan kekuatan dekritnya untuk tetap mengizinkan sektor bisnis tetap buka, termasuk spa dan gym.
Bolsonaro juga mempromosikan obat-obatan yang belum terbukti untuk mengobati pasien Covid-19. Salah satunya adalah hydroxychloquine.
Lebih jauh, dia justru menyalahkan pemerintah negara bagian, China, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas krisis Covid-19 di negaranya.
3. Alexander Lukashenko dari Belarusia
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dilaporkan telah mengabaikan pandemi Covid-19 dengan menolak percaya terhadap keberadaan virus Corona.
Di saat negara-negara lain sudah mulai melakukan lockdown, Alexander Lukashenko justru memilih untuk tidak melakukan pembatasan apapun untuk mencegah penyebaran Covid-19 di negaranya.
Dia justru mengklaim bahwa virus Corona dapat dicegah dengan minum vodka, mengunjungi sauna, dan bekerja di ladang.
Pada musim panas 2020, Alexander Lukashenko mengatakan bahwa dirinya telah terpapar Covid-19 namun tak menunjukan gejala apapun.