"Ini adalah pertama kalinya China benar-benar mempelajari, membiarkan Rusia berpartisipasi dalam salah satu latihan mereka," kata Lee.
"Latihan bilateral khusus sering ditujukan untuk mengembangkan hubungan daripada kemampuan berperang yang sebenarnya," sambungnya.
Sementara itu, Peneliti Senior di Pusat Analisis Strategi dan Teknologi yang berbasis di Moskow, Mikhail Barabanov mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk melakukan latihan gabungan bersama China adalah langkah menuju kerja sama militer.
Menurutnya, kerja sama ini akan lebih jauh dan lebih cepat dengan melibatkan semua strategi baru yang dimiliki kedua belah pihak.
Lebih lanjut, media militer China telah melaporkan bahwa para tentara Rusia akan diberikan akses ke gudang kendaraan lapis baja di Beijing untuk pertama kalinya.
Meski begitu, belum diketahui pasti apakah mereka mengizinkan Rusia untuk mengakses sistem informasi terkait hal tersebut.***