Unjuk Rasa Anti-Pemerintah di Malaysia di Tengah Pembatasan Covid-19

- 1 Agustus 2021, 11:28 WIB
Unjuk rasa anti pemerintah di Malaysia, Sabtu 31 Juli 2021
Unjuk rasa anti pemerintah di Malaysia, Sabtu 31 Juli 2021 /Foto: Antara/ Agus Setiawan//

SEPUTARTANGSEL.COM - Pandemi Covid-19 memang memaksa sejumlah negara melakukan pembatasan. Bagi masyarakat ini juga berarti penurunan ekonomi. Begitu pula yang terjadi di Malaysia.

Pada Sabtu, 13 Juli 2021 ratusan warga Malaysia mengenakan pakaian serba hitam menggelar protes anti pemerintah di saat pembatasan Covid-19.

Mereka memprotes dilarangnya pertemuan dalam skala besar dan menuntut pemerintah mengundurkan diri.

Baca Juga: Kamp Pengungsian Rohingya Dilanda Longsor dan Banjir, Fadli Zon: Ya Allah Beri Kekuatan Mereka Hadapi Ujian

Pengunjuk rasa yang sebagian besar warga berusia muda datang dan menutup wajah dengan topeng. Mereka membawa spanduk dengan tulisan ‘pemerintah yang gagal’ dan mengibarkan bendera hitam.

Unjuk rasa timbul karena rakyat menganggap pemerintah gagal menangani pandemi Covid-19. Kasus terus meningkat meski sudah dilakukan penguncian dengan ketat. Selain itu, mereka mengkritik upaya perdana menteri dalam mempertahankan kekuasaan.

“Kami berjuang, karena sementara rakyat menderita, pemerintah sibuk bermain politik,” ujar Karmun Loh, salah seorang pengunjuk rasa dilansir SeputarTangsel.Com dari CNA, Sabtu 31 Juli 2021.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Disebut Menular Seperti Cacar, Begini Penjelasan CDC AS dan WHO

“Pemerintah ini melumpuhkan ekonomi dan juga menghancurkan demokrasi negara kita,” ujar Shaq Koyok, pengunjuk rasa lain sambil berteriak meminta Perdana Menteri Muhyiddin untuk turun.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x