100 Tahun Partai Komunis China, Peringatan Diselimuti Kerahasiaan

- 27 Juni 2021, 11:00 WIB
Pertunjukan cahaya menerangi langit malam di Wuhan untuk merayakan 100 Tahun Partai Komunis China.
Pertunjukan cahaya menerangi langit malam di Wuhan untuk merayakan 100 Tahun Partai Komunis China. /Sumber: Xinhua/

Partai telah membangun reputasinya di atas perlawanan. Pertama dari nasionalis Chiang Kai-shek, kemudian penjajah Jepang, dan berpuncak pada perebutan kekuasaannya pada 1949.

Chiang melarikan diri ke Taiwan yang sejak itu berkembang menjadi demokrasi yang terancam Beijing untuk dicaplok dengan paksa. Sementara sayap militer komunis menegaskan kontrol atas Tibet dan daerah-daerah terpencil lainnya.

Baca Juga: Rusia Sikapi Sanksi Baru Uni Eropa dan Tidak Akan Mentolerir Prasyarat Apa Pun

Kematian Mao pada 1976 secara bertahap mengakhiri ekonomi Marxis ortodoks. Bahkan ketika partai tersebut mempertahankan struktur pemerintahan Marxis Leninis yang otoriter.

Setelah melewati keruntuhan komunisme di blok Soviet, dan gerakan pro demokrasi 1989 yang dihancurkannya dengan tank dan pasukan, partai tersebut bertahan dengan memberikan pertumbuhan ekonomi sambil menahan perbedaan pendapat.

“Selama 100 tahun, partai kami selalu menganut Marxisme,” kata Wakil Direktur Institut Sejarah dan Sastra Partai Zhong Shiyi.

Baca Juga: Parade LGBT di Israel, Pertemuan Publik Terbesar Sejak Awal Pandemi Covid-19

“Uni Soviet di era Gorbachev menganjurkan sosialisme demokratis dan mempraktikkan pluralisme dan karena itu gagal.”

Sejak munculnya pemimpin partai Xi Jinping pada 2012, China telah tumbuh semakin tegas atas klaim teritorialnya di Laut China Selatan dan dalam upayanya untuk memperluas secara internasional melalui “Inisiatif Lajur dan Jalan” sehingga membangun pelabuhan, pembangkit listrik, jalur kereta api dan infrastruktur lain di luar negeri.

Menggarisbawahi peningkatan teknologi China, Xi Jinping berbicara pada hari Rabu dengan tiga astronot di stasiun luar angkasa yang baru diluncurkan di negara itu. Dia memuji misi mereka sebagai kontribusi perintis untuk penggunaan ruang angkasa secara damai oleh umat manusia.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah