Pejabat kesehatan senior Yaman itu menunjukkan bahwa 500 pasien membutuhkan transplantasi hati. Sementara 2.000 lainnya membutuhkan transplantasi kornea.
Ini terjadi ketika PBB telah berjanji untuk membuka bantuan medis dan kemanusiaan untuk warga sipil Yaman, warga dalam kondisi yang tidak dapat dirawat di Yaman, tetapi tidak ada tindakan nyata yang diambil. Demikian Qubati menyoroti.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Pusat Kanker Nasional Yaman telah mendaftarkan lebih dari 72 ribu pasien onkologi.
Baca Juga: Anji Resmi Ditahan Penyalahgunaan Narkoba, Cari Tahu Alasan Dia Pakai Barang Haram Itu
Dia menekankan bahwa Pusat Kanker tersebut tidak memiliki obat-obatan modern dan peralatan medis untuk menawarkan perawatan yang mereka butuhkan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Yaman itu mengatakan blokade yang dipimpin Saudi telah mengakibatkan kekurangan 120 jenis obat untuk pasien yang menderita penyakit kronis.
Pengepungan itu telah menyebabkan kekurangan akut obat-obatan yang dibutuhkan untuk pasien onkologi, mencegah kedatangan pengiriman obat-obatan dan pasokan medis baru, dan sebagai akibatnya mendorong kenaikan harga di pasar.
Mediasi Oman
Secara terpisah, seorang anggota tertinggi Dewan Politik Tertinggi Yaman telah menekankan bahwa mediasi Oman untuk mengakhiri perang di Yaman tergantung pada keseriusan koalisi yang dipimpin Saudi.
Baca Juga: Jakarta Darurat Covid, Ini Data Kasus Sebarannya di Tiap Kelurahan