Bendera ASEAN Dibakar, Rakyat Myanmar Tak Percaya ASEAN

- 8 Juni 2021, 07:00 WIB
Para pengunjuk rasa membakar bendera ASEAN di Mandalay Myanmar pada 5 Juni 2021.
Para pengunjuk rasa membakar bendera ASEAN di Mandalay Myanmar pada 5 Juni 2021. /Sumber: Reuters/

Orang-orang di dalam Myanmar, bagaimanapun, kurang memperhatikan kunjungan ASEAN karena mereka menunggu konferensi pers pertama dari Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk anggota parlemen yang digulingkan.

Junta memutuskan akses internet selama satu jam di seluruh negeri ketika NUG mengadakan konferensi pers online pada 4 Juni.

Baca Juga: Manuver Raksasa Militer Maritim NATO: 18 Negara, 40 Kapal Perang, 60 Pesawat

“Kami memiliki sedikit kepercayaan pada upaya ASEAN. Saya tidak berpikir mereka memiliki rencana yang solid untuk kredibilitas mereka,” kata Wakil Menteri Luar Negeri NUG Moe Zaw Oo saat konferensi pers.

Bo Kyi, sekretaris bersama Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), menyebut para pemimpin ASEAN yang mengunjungi Myanmar itu mengakui pemimpin militer ilegal sebagai pemangku kepentingan utama.

“Jangan gunakan bantuan kemanusiaan untuk mengakui militer sebagai pemerintah yang sah karena rakyat Myanmar telah sangat menderita, tetapi mereka tidak menginginkan militer sebagai pemerintah mereka,” kata Bo Kyi di Twitter.

Dia juga meminta ASEAN dan masyarakat internasional untuk berdiri bersama rakyat Myanmar.

Baca Juga: Nasib AS Dalam Ramalan Presiden Rusia Vladimir Putin

“Harapan saya untuk respon ASEAN terhadap krisis di Myanmar selalu cukup rendah. Sekarang mereka lebih rendah,” kata sejarawan lokal Thant Myint U di Twitter.

Kunjungan tersebut dilakukan beberapa pekan pasca pertemuan puncak khusus di Jakarta pada akhir April yang dihadiri oleh pemimpin junta di mana kesepakatan lima poin tercapai.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini